KOMPAS.com-Tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan, kesejahteraan, dan produktivitas sehari-hari.
Namun, selama bulan Ramadhan, pola tidur sering terganggu akibat berbagai kegiatan sosial yang berlangsung hingga larut malam.
Perubahan ini dapat memengaruhi kebiasaan tidur dan makan, meningkatkan risiko insomnia, serta mengganggu ritme biologis tubuh yang berdampak pada kesehatan secara keseluruhan.
Baca juga: 5 Makanan Sahur Terbaik untuk Puasa Ramadhan, Tetap Kenyang dan Berenergi Seharian
Tubuh memiliki ritme sirkadian, yaitu jam biologis 24 jam yang mengatur siklus tidur dan bangun.
Gangguan pola tidur dapat mengacaukan ritme ini, menyebabkan perubahan suasana hati, mudah tersinggung, serta meningkatkan risiko sakit kepala dan migrain.
Tidur yang cukup membantu meningkatkan daya ingat, fokus, dan kemampuan mengambil keputusan. Kurang tidur dapat memperlambat waktu reaksi, menurunkan tingkat konsentrasi, serta berdampak pada kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah.
Menurut Dr. Muneer Alobeidli, Pemimpin Program Kesejahteraan bagi Perawat di Cleveland Clinic Abu Dhabi, kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur nafsu makan.
Kondisi ini meningkatkan rasa lapar dan keinginan mengonsumsi makanan berlemak, manis, atau junk food, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
Baca juga: Rahasia Sehat Menjalani Puasa Ramadhan 2025: Tips Ahli Gizi
Tidur dalam satu periode panjang lebih efektif dibandingkan tidur dalam beberapa kali tidur singkat. Usahakan tidur setidaknya 4 jam setelah berbuka puasa sebelum bangun untuk sahur dan sholat Subuh. Setelah itu, tambahkan tidur selama beberapa jam sebelum memulai aktivitas harian.
Atur jadwal tidur yang konsisten selama Ramadan agar tubuh terbiasa tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari. Rutinitas ini membantu meningkatkan kualitas tidur dan menjaga energi sepanjang hari.
Tidur siang selama 20 menit dapat meningkatkan energi dan fokus. Namun, pastikan tidak tidur terlalu lama, karena tidur berlebihan dapat membuat tubuh terasa lelah dan semakin mengantuk.
Baca juga: Bolehkah Sakit Maag Puasa Ramadhan? Ini Penjelasannya...
Hindari makanan berat, berlemak, atau manis saat berbuka puasa karena dapat mengganggu proses pencernaan dan menyebabkan tidur tidak nyenyak. Makanan pedas juga sebaiknya dikurangi karena dapat memicu gangguan pencernaan seperti gas dan maag. Selain itu, hindari kafein beberapa jam sebelum tidur untuk membantu tubuh lebih rileks.
Tidur di ruangan yang tenang dan gelap membantu meningkatkan kualitas tidur. Kurangi paparan cahaya biru dari perangkat elektronik seperti ponsel, laptop, atau televisi sebelum tidur, karena cahaya ini dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang berperan dalam mengatur tidur.
Dengan menerapkan kebiasaan tidur yang sehat selama Ramadan, tubuh tetap bugar dan dapat menjalankan ibadah dengan optimal. Pastikan untuk menjaga pola tidur yang teratur agar tetap sehat dan produktif sepanjang bulan suci ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.