KOMPAS.com- Ramadhan, bulan suci bagi umat Islam akan segera tiba. Selama bulan ini, umat Islam menjalankan ibadah puasa dari fajar hingga matahari terbenam sebagai bentuk refleksi spiritual, disiplin diri, dan pengabdian.
Seperti ditulis Al Arabiya, Dr. Lama Dalloul, Ahli Diet Klinis di Bioniq Middle East mengatakan, persiapan tubuh sebelum Ramadhan sangat penting agar dapat menjalani puasa dengan lebih sehat dan bertenaga. Ia menyarankan agar mulai menyesuaikan pola makan beberapa hari sebelum bulan puasa.
Dalloul merekomendasikan untuk secara bertahap mengurangi jam makan agar tubuh lebih mudah beradaptasi dengan jadwal puasa.
Jika terbiasa makan sepanjang hari, mulailah membatasi waktu makan agar menyerupai jam puasa.
Baca juga: Apakah Puasa Ramadhan Picu Gangguan Pencernaan? Ini Penjelasannya...
Bagi mereka yang mengonsumsi kafein secara rutin, penting untuk mengurangi asupan kopi atau teh sebelum Ramadhan guna mencegah dehidrasi dan mengurangi risiko sakit kepala akibat penarikan kafein.
Selama Ramadhan, kesalahan dalam memilih makanan dapat menyebabkan kelelahan, dehidrasi, dan masalah kesehatan lainnya.
Dalloul menyoroti beberapa kebiasaan yang perlu dihindari:
Sahur adalah waktu makan yang sangat penting untuk menyediakan energi sepanjang hari. Mengabaikan sahur dapat menyebabkan kelemahan dan dehidrasi.
Pastikan untuk mengonsumsi makanan seimbang yang mengandung serat, protein, dan lemak sehat agar energi tetap stabil.
Baca juga: Psikolog Ungkap Cara Efektif agar Anak Puasa Ramadhan dengan Semangat
Asupan air yang cukup sangat penting selama Ramadhan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO/World Health Organization) merekomendasikan agar individu yang berpuasa minum setidaknya 10 gelas air selama jam tidak berpuasa untuk mencegah dehidrasi.
Mengonsumsi makanan berlemak, gorengan, atau makanan tinggi garam secara berlebihan dapat berdampak buruk bagi tubuh.
WHO menyarankan untuk menghindari makanan yang digoreng dan makanan yang terlalu asin selama bulan puasa.
Baca juga: Kronologi Terbongkarnya Pabrik Uang Palsu di Bogor, Berawal dari Temuan Tas di KRL
Selain itu, banyak makanan manis yang dikonsumsi selama Ramadhan mengandung gula dalam jumlah tinggi yang dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
WHO menekankan pentingnya memastikan tubuh mendapatkan cukup nutrisi selama Ramadhan. Bagi mereka yang memiliki kekurangan nutrisi, puasa dapat memperburuk kondisi tersebut.
Dalloul menjelaskan, selama puasa, tubuh secara alami menghemat energi dan metabolisme basal menjadi lebih efisien. Namun, hal ini juga berarti bahwa tubuh mungkin menerima lebih sedikit nutrisi, vitamin, dan mineral dari biasanya.
Baca juga: Bolehkah Sakit Maag Puasa Ramadhan? Ini Penjelasannya...
Oleh karena itu, suplemen nutrisi yang sesuai dapat membantu memenuhi kebutuhan tubuh.
Melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum Ramadhan dapat memberikan wawasan mengenai kondisi tubuh saat ini serta kebutuhan nutrisi yang spesifik.
Mengatasi defisiensi nutrisi sebelum bulan puasa akan membantu seseorang menjalani Ramadhan dengan lebih kuat dan bertenaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.