Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan GERD dan Gangguan Panik

Kompas.com - 20/08/2011, 14:58 WIB

Oleh : Dr.Andri, SpKJ *

Sejak mengkhususkan diri dalam menangani pasien-pasien dengan keluhan psikosomatik, saya lebih banyak menangani pasien dengan keluhan-keluhan fisik terutama yang berkaitan dengan keluhan jantung, paru dan sistem pencernaan. Keluhan jantung berdebar, sesak napas, merasa lambung penuh dan kembung adalah keluhan-keluhan yang sering dialami pasien yang berkunjung di klinik psikosomatik tempat saya berpraktek.

Belakangan ini makin banyak datang pasien dengan keluhan lambung yang didiagnosis sebagai GERD (GastroEsophageal Reflux Disorder) oleh dokter penyakit dalam yang juga datang ke tempat praktek saya. Apa hubungan GERD dengan gangguan jiwa terutama gangguan cemas panik? Hal ini akan saya jelaskan dalam pembahasan di bawah ini.

Asam lambung yang naik

Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau bila diterjemahkan secara harafiah disebut sebagai penyakit lambung karena refluks asam lambung adalah masalah kesehatan umum yang menyebabkan perasaan terbakar di dada (dikenal istilah heartburn) dan regurgitasi asam lambung dari perut.

Jika kita makan, maka untuk mencerna makanan yang kita makan, perut kita akan diisi dengan asam lambung. Selama asam lambung itu tetap di perut dan melakukan tugasnya, tidak ada masalah. Tapi, ketika asam ini naik ke kerongkongan, kita akan mengalami gejala-gejala sakit maag. Apalagi jika asam ini termuntahkan ke kerongkongan, kita mungkin mengalami rasa terbakar di tenggorokan dan rasa yang sangat tidak menyenangkan di mulut kita.

Apa penyebab GERD?

Kerongkongan adalah laksana saluran tabung otot yang menghubungkan mulut ke perut. Lower esophageal sphincter (LES) adalah sebuah cincin otot yang menutup "pintu" lambung dari kerongkongan ketika kita tidak makan. Ketika kita makan, otot ini akan mengendur untuk memungkinkan makanan masuk dari kerongkongan ke perut. LES kemudian menutup lagi sehingga makanan di perut tidak akan kembali ke kerongkongan. Pada kondisi GERD, LES tidak berfungsi dengan baik untuk mencegah naiknya asam lambung.

Kecemasan dan depresi tingkatkan risiko GERD

Menurut penelitian yang telah dilakukan, baik kecemasan dan depresi berhubungan dengan risiko dua sampai empat kali lipat dari penyakit GERD. Beberapa peneliti percaya bahwa bahan kimia otak yang disebut cholecystokinin (CCK), yang telah dikaitkan dengan panik dan gangguan pencernaan, mungkin memainkan peran dalam timbulnya GERD pada orang dengan gangguan kecemasan. Faktor lain yang memungkinkan dan berkontribusi adalah ketika orang cemas mereka cenderung memicu atau memperburuk refluks asam lambung ke kerongkongan.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau