Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Secara Cepat Picu Kegemukan?

Kompas.com - 03/09/2011, 09:21 WIB

Kompas.com - Kegemukan ternyata bukan hanya dipicu oleh jumlah dan jenis makanan yang kita asup, tetapi juga cara kita memakannya. Ada yang berpendapat, orang yang terbiasa makan secara cepat lebih mudah kegemukan.

Kaitan antara cara makan dengan pertambahan berat badan sudah lama diteliti. Dalam studi teranyar yang dimuat dalam Journal of the American Dietetic Association, para peneliti menemukan mereka yang makan secara cepat memang lebih gemuk dibanding orang yang makan perlahan.

Penelitian tersebut dilakukan terhadap 1.6000 perempuan usia 40-50 tahun di Selandia Baru. Para responden itu menilai cepat lambatnya kebiasaan makan mereka. Para ahli juga meminta data kesehatan para responden seperti usia, berat badan dan kebiasaan lain.

Separuh responden menjawab mereka makan dalam kecepatan yang normal dan 32 persen mengaku mereka makan secara cepat, sementara 15 persen mengaku tergolong dalam orang yang makan dengan perlahan.

Sejauh ini diketahui orang yang masuk dalam kelompok makan secara cepat memiliki indeks massa tubuh lebih tinggi. Penelitian ini sendiri masih berlanjut dan akan dilakukan analisa dua tahun mendatang untuk mengukur jumlah pertambahan berat badan yang terjadi pada masing-masing kelompok tersebut.

Studi lain yang pernah dilaporkan dalam majalah TIME menunjukkan orang yang makan dengan sendok besar justru mengasup makanan lebih sedikit. Sementara itu studi yang dilakukan di Jepang tahun 2008 menyebutkan orang yang terbiasa makan secara cepat memiliki risiko kegemukan tiga kali lebih besar dibanding orang yang makan pelan-pelan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau