Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiat Memakai Popok Sekali Pakai

Kompas.com - 26/09/2011, 16:04 WIB

Kompas.com - Karena fungsi kulit bayi belum sempurna dan masih dalam perkembangan, diperlukan perhatian ekstra dan penanganan yang hati-hati. Apalagi, penelitian menunjukkan satu dari tiga bayi dan balita pernah menderita ruam popok.

Menurut dr.Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A, dari RS Cipto Mangunkusumo, ketebalan kulit bayi yang baru lahir adalah sekitar sepertiga kulit dewasa dan sangat sensitif. Padahal, dalam sehari bayi bisa memproduksi urin hingga 20 kali sehingga kulit di sekitar bokong, alat kelamin, dan paha, mudah iritasi akibat zat asam dari air kecing dan kotoran bayi.

"Kulit bagian genital bayi seharusnya tidak boleh kontak terlalu lama dengan zat-zat yang dikeluarkan dari tubuh bayi, termasuk air urin, karena bisa menyebabkan iritasi," katanya dalam acara peluncuran MamyPoko Ekstra Dry Stripes Pad di Jakarta (26/9).

Ruam popok ditandai dengan kulit yang menjadi kemerahan akibat kelembaban, gatal, serta lecet-lecet. "Jika ruam popok masih ringan, berikan krim yang mengandung zinc. Tapi kalau anak sudah sampai menangis ketika diganti popoknya atau saat kulitnya terkena air, sebaiknya langsung bawa bayi ke dokter," katanya.

Mengganti popok lebih sering dapat mencegah terjadinya ruam. Selain itu keringkan bokongnya dengan baik setelah membasuh alat genitalnya. Rina juga tidak menyarankan anak memakai popok sepanjang hari untuk mencegah kulit menjadi lembab.

"Orangtua yang harus peka dengan kebutuhan anak, sebaiknya saat siang lebih sering mengganti popoknya karena di malam hari keinginan anak untuk pipis biasanya berkurang," imbuhnya.

Untuk mencegah ruam popok, pilihlah popok yang memiliki daya serap baik dan mampu menjaga kulit bayi tetap kering. Selain itu, sesuaikan ukuran popok dengan lingkar pinggang bayi. Ukuran popok yang terlalu kecil akan menghambat pertukaran udara dan dapat memicu kulit bayi menjadi lecet.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com