KOMPAS.com — Human papilloma virus (HPV) selama ini diketahui sebagai penyebab utama dari kanker serviks atau pun kutil kelamin. Namun, belakangan diketahui, virus tersebut rupanya juga dapat memicu perkembangan kanker mulut dan tenggorokan.
Dr Maura Gillison dari Ohio State University dan rekan-rekannya mempelajari sampel tumor tenggorokan yang dikumpulkan selama 20 tahun dan menemukan bahwa jumlah orang yang didiagnosis dengan HPV terkait kanker mulut pada tahun 1988 meningkat tiga kali lipat pada 2004 (melonjak sampai 72 persen dari awalnya 16 persen).
Dalam istilah medis, kanker tenggorokan itu disebut orofaringeal, yang terletak di pangkal lidah, belakang tenggorokan atau tonsil.
"Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Oncology menyebutkan bahwa HPV terkait kanker mulut menyerang lebih banyak pria ketimbang wanita, meskipun tidak jelas sebabnya," kata Gillison.
Ia memprediksi pada 2020 HPV akan lebih banyak ditemukan pada orang dengan tumor tenggorokan daripada orang dengan kanker serviks. Dan, mungkin akan melampaui faktor risiko rokok sebagai penyebab utama kanker tenggorokan. Para peneliti menduga hal ini disebabkan perubahan dalam perilaku seksual yang telah membantu penyebaran virus.
Dr Tina Dalianis, seorang profesor di Institut Karolinska, Swedia, yang tidak berpartisipasi dalam penelitian ini mengatakan, dirinya yakin peningkatan kanker mulut adalah karena epidemi HPV.
"Kami percaya bahwa kebiasaan seksual telah berubah dan bahwa ada peningkatan aktivitas seksual sebelumnya dalam hidup, dengan banyak berganti-ganti pasangan seks," paparnya.
Kabar baiknya, menurut Gillison, sudah ditemukannya vaksin HPV untuk kanker serviks diharapkan bisa juga digunakan untuk mencegah perkembangan kanker mulut. "Jika vaksin dapat mencegah kanker yang disebabkan HPV, mungkin dapat bekerja untuk kanker orofaring juga," tambahnya.
Ia berharap temuan ini bisa membuat para produsen obat dan farmasi melakukan uji coba skala besar pada vaksin HPV (Gardasil dan Cevariks) untuk melihat apakah penggunaan vaksin tersebut juga melindungi terhadap infeksi HPV tenggorokan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.