TANYA :
Dok. Apakah rasa nyeri dada serta masalah pada tekanan darah adalah faktor atau tanda yang mutlak pada seorang penderita depresi? Apa saja sebenarnya yang dapat dikenali seseorang apabila dirinya mengalami depresi? Kapan saatnya perlu memeriksakan diri bila ia merasakan gejala depresi? Terima kasih sebelumnya atas jawabannya...
(Ruslan, 40, Makassar)
JAWAB :
Pak Ruslan yang baik,
Pemeriksaan obyektif terlebih dahulu harus dilakukan untuk menyingkirkan masalah organik fisik yang terjadi pada diri pasien yang mengalami nyeri dada dan masalah tekanan darah. Memang betul, gejala depresi juga dapat merupakan gejala fisik seeprti nyeri dada, walaupun biasanya ini terjadi pada kondisi kecemasan yang akut (tiba-tiba).
Tekanan darah tinggi bisa merupakan pengaruh dari depresinya, tetapi ingat bahwa kondisi tekanan darah tinggi juga bisa dipengaruhi faktor lain seperti keturunan dan penyakit tertentu seperti ginjal. Jadi, perlu pemeriksaan untuk menyingkirkan adanya masalah organik sebelum memutuskan hal ini disebabkan oleh faktor depresi.
Depresi dikenal sebagai gangguan jiwa yang mempunyai gejala penurunan mood atau suasana perasaan, kehilangan minat dan harapan akan masa depan serta gangguan dalam aktivitas psikomotor yang tercermin dalam perasaan lelah atau lemas. Gejala-gejala pokok ini bisa ditambah dengan gejala tambahan seperti sulit tidur atau kebanyakan tidur, kurang nafsu makan atau berlebihan makan, sulit konsentrasi atau bahkan ada yang mengalami ide-ide bunuh diri. Gejala-gejala ini berlangsung selama dua minggu baik disertai adanya pemicu ataupun tidak adanya pemicu.
Pasien yang mengalami depresi harus segera menemui dokter untuk mengatasi depresinya karena jika dibiarkan lama akan mengganggu kualitas hidup orang tersebut. Selain itu juga depresi saat ini diketahui dapat mempengaruhi timbulnya atau bertambah beratnya penyakit-penyakit lain seperti diabetes, kanker dan stroke. Bahkan, tahun 2020 badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan angka kesakitan akibat depresi secara global akan menduduki nomor dua setelah penyakit jantung dan pembuluh darah.
Semoga informasi ini berguna
Salam Sehat Jiwa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.