KOMPAS.com - Saat mengantar berobat ke dokter anak karena anaknya mengalami batuk, demam dan pilek, para orang tua selalu selalu mengatakan : "Biasa dok, anak saya sakit karena makan gorengan!", atau "Dok, anak saya sakit karena kemaren kebanyakan minum es". Hal lain yang sering dijadikan alasan penyebab sakit flu, demam, batuk atau pilek karena kecapekan, kena hujan, kena angin, kena debu, naik sepeda motor, kena kipas angin atau karena di rumah sedang membangun.
Ternyata, alasan yang dikemukan orang tersebut adalah tidak benar sebagai penyebab atau bukan penyebab langsung sakit infeksi batuk, pilek dan demam yang dialami anaknya. Banyak yang meyakini bahwa sakitnya yang diderita selama ini karena hal tersebut. Padahal, bila dicermati penularan penyakit yang utama adalah terjadi kontak sumber penularan dan ada kontak yang sakit di sekitarnya 1-2 hari sebelumnya.
Faktor daya tahan tubuh juga menjadi faktor penting, karena meskipun ada kontak manusia bisa terhindar dari flu atau paling tidak gejalanya ringan yang pernah kita sadari. Bila tidak ada kontak dan sumber penularan flu tidak akan terjadi karena virus tersebut tidak akan beterbangan di udara bebas yang luas, seperti di jalan, di udara luas dan tertipup angin dengan jarak yang jauh.
FLU, influenza atau infeksi saluran napas lainnya
Influenza, biasa disebut sebagai flu atau penyakit infeksi saluran napas karena virus lainnya, merupakan penyakit menular yang disebabkan terutama oleh virus RNA dari keluarga Orthomyxoviridae yang mempengaruhi burung dan mamalia. Nama influenza berasal dari Italia: influenza, yang berarti “mempengaruhi” (latin: influentia).
Gejala umum penyakit ini adalah badan terasa panas dingin, demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, sakit kepala parah, batuk, kelemahan dan rasa tidak nyaman. Gejala yang paling serng terjadi adalah demam dan batuk. Dalam kasus lebih serius, influenza menyebabkan radang paru-paru, yang dapat menimbulkan kematian, khususnya bagi kaum muda dan orang tua.
Cara Penularan
Biasanya, influenza ditularkan melalui udara atau droplet infection oleh batuk atau bersin, menciptakan udara di sekitarnya yang mengandung virus. Influenza juga dapat ditularkan melalui kotoran burung, air liur, nasal secretions (ingus), kotoran dan darah. Infeksi juga terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh penderita misalnya ingus penderita dapat berpindah ke orang lain melalui salaman tangan, memegang gelas yang sama atau berenang.
Udara yang tercemar virus ini dianggap bisa menyebabkan infeksi kebanyakan, walaupun demikian, cara penularan dari udara ke tubuh masih belum jelas. Virus influenza dapat menjadi tidak aktif/mati oleh sinar matahari, disinfektan dan deterjen. Virus dapat juga dibunuh oleh sabun; sering mencuci tangan mengurangi risiko infeksi.
Kita tidak pernah menyadari bahwa tertular infeksi saluran napas tersebut karena adanya kontak di sekitar penderita. Sering tak disadari bahwa manusia dewasa juga sering mengalami sakit terkena virus flu atau infeksi virus lainnya. Namun pada beberapa orang dewasa bila terkena gejala sangat ringan dan sering dikira masuk angin, kecapekan atau panas dalam.