Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/09/2012, 21:42 WIB

KOMPAS.com - Mendeteksi kanker secara dini akan membantu menentukan terapi yang paling cocok untuk pasien. Sering kemajuan di bidang teknologi kedokteran, kini pasien kanker dapat memanfaatkan metode pemeriksaan PET-CT, yang terbukti mampu membantu diagnosis awal beberapa jenis kanker, penentuan stadium, deteksi dini kekambuhan kanker dan monitoring dini respon terapi.

Dr. Basuki Hidayat, SpKN, ahli pengobatan dengan teknologi nuklir dari RS MRCCC Siloam Jakarta menjelaskan, PET singkatan dari Positron Emission Tomography (PET). Ini adalah pemeriksaan non invasif yang dapat menggambarkan fungsi metabolisme molekuler dari tubuh pasien secara tiga dimensi dengan menggunakan cairan radiofarmaka FDG (Fluorodeoxyglucose).

PET scan dengan radiofarmaka FDG akan mendeteksi aktivitas metabolik dari sel-sel tubuh, seperti sel-sel kanker yang mempunyai aktivitas metabolik berlebih. Bila PET memberi informasi metabolik molekuler, CT atau x-ray Computed Tomography akan memberikan informasi anatomi. Penggabungan keduanya menjadi satu perangkat akan memberikan kelengkapan informasi.

Dengan penggabungan ini, dokter dapat menentukan tingkat keganasan kanker pada pasien, menentukan penyebaran dan tingkatan stadium secara lebih efektif dan akurat. Dokter juga lebih cepat merekomendasikan perencanaan terapi kepada pasien sesuai kebutuhannya, menilai kekambuhan yang dapat diketahui sejak awal, membantu membedakan manakan tumor ganas dan tumor jinak, serta menentukan lokasi biopsi dan radiasi secara tepat dan akurat.

"Tingkat sensitivitas dari FDG PET dalam mendiagnosis semua jenis tumor adalah 75 persen dan tingkat spesifikasinya 81 persen," katanya dalam acara seminar Teknik Terbaru Bedah Tumor Otak dengan Blue Ray dan Radiation Therapy dengan RAPID ARC di Jakarta, Sabtu (1/9/2012).

Cara kerja PET CT ini ialah dengan menyuntikkan radiofarmaka FDG ke dalam pembuluh darah pasien. Radiofarmaka akan ditangkap sel-sel kanker, karena sel kanker membutuhkan banyak glukosa dan metabolisme dalam pertumbuhannya. Ketika sel kanker berkumpul, PET akan mengambil citra dari seluruh tubuh pasien. Pencitraan ini akan menunjukkan lokasi radiofarmaka berkumpul. Artinya, di situlah lokasi sel-sel kanker yang hidup.

"Di sini pasien bisa bertanya di mana letak kankernya yang ganas, dan dokter bisa menentukan di mana keganasan dan penyebarannya. Namun, tidak bisa secara spesifik menentukan penyebabnya apa," katanya.

PET CT ini merupakan teknologi kedokteran nuklir yang aman bagi manusia. Basuki mengatakan, orang mungkin ketakutan ketika mendengar teknologi nuklir digunakan untuk kesehatan manusia. Namun, sebagai contoh mudahnya, para pasien yang menggunakan PET CT ini akan selalu ditemani oleh tenaga medis ketika prosedur dijalankan.

"Artinya ini aman bagi pasien,"katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau