Kompas.com - Osteoporosis atau kerapuhan tulang merupakan penyakit tulang yang lazim ditemukan. Secara alamiah kejadian osteoporosis lebih sering pada wanita. Diperkirakan dua dari lima perempuan beresiko osteoporosis dan kondisi ini semakin banyak terjadi setelah menopause.
Dibandingkan dengan wanita, sejak awal para pria memiliki simpanan mineral tulang yang lebih banyak dan cenderung lebih sedikit kehilangan massa tulangnya.
Menurut Dr. dr.Fiastuti Witjaksono, Sp.GK, faktor kehamilan dan menyusui juga menyebabkan wanita rentan mengalami osteoporosis. "Proses pembentukan tulang dan gigi pada janin diambil dari kalsium yang diasup oleh ibu. Bila ibu kurang mengonsumsi kalsium maka diambil dari cadangan kalsium di tulang," katanya dalam acara media workshop mengenai kesehatan tulang yang diadakan oleh Fontera Brand di Jakarta, Selasa (2/10).
Proses pengeroposan tulang pada wanita meningkat tajam setelah berusia di atas 50 tahun karena penurunan hormon estrogen akibat menopause. "Padahal estrogen membantu kalsium masuk ke dalam tulang," kata dokter dari Departemen Ilmu Gizi di FKUI/RSCM ini.
Faktor risiko osteoporosis lainnya adalah usia tua, ada riwayat dalam keluarga, kurang asupan kalsium dalam makanan, memiliki tulang kecil, jarang berolahraga, merokok, serta konsumsi alkohol dan kafein berlebihan.
Osteoporosis akan meningkatkan risiko patah tulang yang bisa berakibat pada kecacatan. Meski demikian penurunan kepadatan tulang tersebut bisa dicegah sejak usia muda, yakni dengan memiliki pola makan sehat dan cukup kalsium, cukup berolahraga, dan cukup paparan sinar matahari.
"Berjemur 15 menit sekitar dua sampai tiga kali seminggu akan membuat vitamin D di bawah kulit aktif sehingga kalsium bisa diserap dengan baik. Sayangnya banyak wanita yang takut terkena sinar matahari," katanya.
Menurut Fiastuti, kebutuhan kalsium harian orang dewasa sekitar 1.000 - 1.200 mg per hari. Jumlah tersebut bisa didapatkan dari susu, ikan yang dimakan bersama tulangnya seperti ikan teri, sayuran hijau, atau tablet suplemen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.