Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/12/2012, 08:44 WIB

TANYA :

Saya menikah dengan istri yang berbeda 18 tahun. Istri saya umur 28, saya umur 45. Kami menikah sudah 2 tahun. Sejak pertama kali menikah, kami belum pernah melakukan hubungan suami istri.  Pasalnya, setiap kali Mr. P saya menyentuh Miss V nya, dia selalu mengeluh sakit. Karena tidak tega jadi saya menyudahi hubungan intim itu. Sehingga di tahun kedua pernikahan kami istri saya masih perawan. Kami tinggal berjauhan, saya di kota S, istri di kota M, kami hanya bertemu seminggu sekali.  Sudah satu tahun ini istri menolak bemesraan. Yang saya penasaran, saat ini istri saya mencintai saya atau tidak? Dia serius dengan saya atau tidak? Bagaimana cara mengetahui hal itu? membicarakan langsung dengan dia juga saya khawatirnya dia akan tersinggung. Apakah Dokter punya saran?

(Lewi, 45, Solo)

JAWAB :

Saya harus katakan, membiarkan masalah itu sampai dua tahun merupakan sebuah kesalahan besar. Mestinya sejak masa awal pernikahan ketika istri terus menolak karena merasa sakit, Anda harus menyarankan dia untuk mendapat pemeriksaan dan pengobatan. Karena masalah ini dibiarkan lama, maka kemudian istri menolak bermesraan karena pada akhirnya akan dilanjutkan dengan hubungan seksual.     

Rasa sakit itu kemungkinan disebabkan oleh tiga hal. Pertama, istri tidak terangsang karena penyebab tertentu. Kedua, istri mengalami hambatan perlendiran vagina karena penyebab tertentu walaupun dia terangasng. Ketiga, istri mengalami gangguan atau penyakit pada organ kelaminnya. Untuk memastikan, tentu diperlukan pemeriksaan.                

Kalau Anda menanyakan apakah istri mencintai Anda atau tidak, tentu saya tidak dapat menjawab dengan pasti karena ini menyangkut perasaan. Tetapi saya hanya ingin mengatakan bahwa menolak melakukan hubungan seksual bukan berarti tidak mencintai Anda. Saran saya, segeralah berkonsultasi lebih jauh untuk mendapat pemeriksaan. Jangan tunda lebih lama lagi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau