Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/04/2013, 20:12 WIB

KOMPAS.com - Sakit kepala tak harus diredakan dengan menelan obat. Suplementasi hormon tidur mungkin dapat dijadikan pilihan.

Adalah melatonin atau hormon tidur yang menurut studi baru yang dimuat dalam Journal of Neurological Sciences dapat meredakan ketegangan akibat sakit kepala.

Riset tersebut menunjukkan, meminum 3 miligram suplemen melatonin sekali setiap hari selama 3 bulan mampu mengurangi frekuensi sakit kepala, keparahan gejala, dan kecemasan pada pasien dengan ketegangan sakit kepala kronik.

Para peneliti menyatakan, melatonin memiliki efek antioksidan dan anti-inflamasi sehingga berperan dalam menghalangi enzim inflamasi. Enzim tersebut merupakan pemicu sakit kepala. Sehingga, penghambatan terhadap enzim dapat meringankan derita sakit kepala.

Melatonin sebenarnya secara alamiah diproduksi oleh tubuh yang menjadi penyabab rasa kantuk. Melatonin disekresikan sekitar pukul 7 atau 8 malam, sehingga biasanya tak lama setelahnya tubuh akan mengantuk.

Penelitian menunjukkan hormon melatonin diproduksi secara baik dalam keadaan gelap. Hal tersebut dikarenakan, sejatinya hormon tersebut diciptakan untuk mengingatkan tubuh bahwa malam telah datang dan waktu tidur sudah dekat.

Menurut W. Christopher Winter, direktur medis dari Pusat Pelayanan Pengobatan Tidur di Martha Jefferson Hospital, melatonin memberikan kesempatan bagi saraf untuk beristirahat sehingga mengurangi ketegangan sakit kepala. Namun, Anda juga perlu memperhatikan waktu dalam meminum suplemen melatonin. Dan yang tak kalah penting, pastikan pula bahwa penggunaan suplemen atas dasar izin dan konsultasi dokter.

"Meminum suplemen melatonin sebelum malam akan menyebabkan rasa kantuk lebih awal, sehingga lebih mungkin untuk mengalami insomnia sepanjang malam," ujar Winter.

Kendati demikian, menurut Winter, keadaan tersebut lebih baik daripada sakit kepala, sehingga tak ada masalah jika Anda perlu suplemen melatonin sebelum malam. "Saya tidak melihat masalah yang serius dari meminum melatonin lebih awal," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau