Pria dengan testis besar cenderung lebih gemuk, mengonsumsi lebih banyak alkohol, menderita hipertensi, serta menderita penyakit jantung.
Para peneliti dari Universitas Florence, Italia, meyakini bahwa ukuran testis yang besar bisa menjadi pertanda kondisi kesehatan yang buruk. Bahkan, ukuran testis bisa dijadikan indikator risiko penyakit jantung.
Giulia Rasterelli, ketua peneliti, mengatakan, meski ukuran testis yang besar kerap dikaitkan dengan fungsi reproduksi yang baik, ukuran organ ini juga bisa menjadi indikator pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.
"Tetapi diperlukan penelitian lebih lengkap untuk menjelaskan mekanisme mengapa testis yang besar bisa meningkatkan insiden penyakit jantung dan pembuluh darah," kata Rasterelli.
Dalam penelitiannya, ia meneliti 2.809 pria yang datang ke klinik kesehatan seksual. Kemudian ukuran testis para pria itu dicatat dan dites level hormonnya sebelum riwayat kesehatan mereka diikuti selama 7 tahun.
Selama periode penelitian itu diketahui pria yang ukuran testisnya besar lebih banyak yang menderita penyakit jantung.
Pria dengan ukuran testis besar juga cenderung memiliki tingkat hormon yang tinggi, terutama hormon luteiniising, yang diketahui berpengaruh pada ukuran testis. Para ahli berpendapat hormon ini berdampak buruk bagi jantung.
Para peneliti cukup terkejut dengan hasil penelitian ini karena sebelumnya pria dengan testis besar dianggap subur, yang merupakan tanda kesehatan yang baik.
Karena para responden dalam penelitian ini adalah pria yang memiliki masalah fungsi seksual, maka para peneliti mengingatkan mungkin hasil studi ini tidak cocok diterapkan pada pria sehat pada umumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.