Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/08/2013, 13:43 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis

Sumber epyk

Kompas.com -
Makanan yang diproses seperti makanan siap saji atau daging olahan memang membuat kegiatan di dapur lebih singkat. Tetapi makanan tersebut bukanlah makanan sehat. Selain tinggi garam, makanan ini umumnya juga tidak mengandung vitamin dan serat.

Tetapi menghilangkan sama sekali makanan yang diproses dari dapur bukanlah hal yang mudah. Tetapi, kita bisa menyiasatinya dengan mengurangi frekuensi mengasup makanan ini atau memilih menu olahan yang lebih bernutrisi.

Ketahui apa saja makanan yang diproses yang paling tidak sehat.

1. Nuget ayam

Nuget ayam mengandung lebih dari 50 persen lemak dan mengandung lebih banyak karbohidrat ketimbang protein. Karbohidrat yang dipakai adalah karbohidrat sederhana seperti roti. Alasan lain untuk menghindarinya adalah makanan ini harus digoreng dan banyak menggunakan zat tambahan seperti MSG dan zat-zat lainnya.

2. Soda

Hampir seluruh minuman bersoda menggunakan gula sirup jagung (high fructose corn syrup /HFCS), yang lebih buruk dari gula biasa. HCFS menyebabkan kadar gula dalam tubuh
berfluktuasi tajam.

Soda juga merupakan minuman dengan kandungan asam paling kuat. Saking kuatnya, asam dalam soda mengalahkan kandungan alkaline dalam tubuh yang cenderung basa. Hal ini dikhawatirkan bisa membuat tubuh lebih rentan diserang virus dan bakteri.

3. Hotdog dan daging olahan lainnya

Kebanyakan hotdog dan daging olahan lain yang umum ditemui di pasaran kaya garam, MSG, sodium nitrate, dan pengawet. Selain itu daging ini diolah dalam suhu dan tekanan tinggi sehingga zat gizi di dalamnya rusak. Jika Anda sangat menyukai hotdog, sosis, atau daging olahan lainnya, pilihlah produk yang bebas zat tambahan.

4. Biskuit dan kue-kue

Selain banyak gula dan garam, makanan ini juga mengandung lemak trans. Lemak trans adalah lemak cair yang berubah menjadi padat melalui proses yang disebut hidrogenasi. Penggunaan lemak trans ini ditujukan untuk meningkatkan tekstur dan masa kadaluarsa.

Penggunaan lemak trans sendiri masih kontroversial. Beberapa pakar menyebutkan lemak ini merupakan biang keladi dari berbagai penyakit kronik yang kini diderita masyarakat seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker.

Untuk mengetahui apakah suatu produk mengandung lemak trans, sebaiknya baca baik-baik label kemasan. Bila menemukan kata hydrogenated atau partially hydrogenated, maka produk tersebut mengandung lemak trans.

5. Sereal untuk sarapan

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau