Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/08/2013, 16:57 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com -
Menyusui merupakan hakikat serta kasih sayang dari seorang ibu. Hampir pasti setiap ibu memiliki keinginan untuk memberikan air susu ibu (ASI) kepada buah hatinya. Sayangnya, ada beberapa kendala yang harus hadapi sehingga mempengaruhi keberhasilan mereka memberikan ASI. Salah satunya adalah bayi yang menolak disusui.

Menurut dr Asti Praborini, SpA, IBCLC, pakar laktasi dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Kemang Medical Care (KMC), kurangnya inisiasi menyusu dini dapat membuat bayi cenderung menolak untuk disusui.

"Begitu bayi lahir malah langsung dipisahkan dari ibunya. Bayi di lantai tiga, ibu di lantai dua. Bagaimana mungkin bayi punya kemauan untuk disusui?" ujarnya saat ditemui di sela-sela acara seminar dan workshop bertajuk Breastfeeding Update in Daily Practice yang diadakan oleh Asosiasi Konsultan Laktasi International Indonesia (AKLII) Rabu (28/8/2013) di Jakarta.

Asti memaparkan, edukasi tentang laktasi sangat diperlukan bagi orangtua bahkan sebelum bayinya lahir. "Maka, sebaiknya di usia kehamilan 28 minggu, pasangan perlu mengunjungi dokter laktasi untuk mendapatkan edukasi tentang hal tersebut," sarannya.

Dia menganalogikan, saat orang hendak naik haji umumnya mereka melakukan manasik (latihan) agar tidak bingung begitu harus melakukan ibadah tersebut. Begitu pula menyusui, perlu adanya edukasi, bahkan latihan sebelum harus melakukannya begitu bayi sudah lahir.

"Jangan begitu bayi lahir, malah bingung apa yang harus dilakukan agar mau menyusu," ucapnya.

Hanya saja, tidak semua ibu memiliki kesempatan untuk mendapatkan edukasi yang layak sebelum bayi lahir. Dan jika bayi sudah terlanjur tidak mau disusui, maka diperlukan metode kontak kulit ke kulit untuk mendekatkan bayi dengan puting agar bisa kembali menyusu.

Jika perlu, tutur Asti, diperlukan rawat inap di klinik laktasi yang bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan ibu, menurunkan kepanikan ibu dan keluarga, menumbuhkan kepercayaan diri ibu, dan meningkatkan keberhasilan pemberian ASI.

Hal yang senada juga diungkapkan oleh dr Jack Newman, spesialis anak asal Kanada sekaligus pakar laktasi yang diakui secara internasional. Dia mengatakan, faktor utama bayi tidak mau disusui adalah sudah dikenalkannya bayi pada susu di dalam botol. Ini menyebabkan puting ibu menjadi asing bagi bayi. Fenomena ini sering disebut dengan istilah "bingung puting".

"Pemberian susu lewat botol sangat mempengaruhi keinginan bayi untuk menyusu dari puting," ungkapnya saat ditemui dalam kesempatan yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau