Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/09/2013, 14:03 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis


Kompas.com - Untuk memiliki jantung yang sehat dan kuat, olahraga saja tidak cukup. Mendengarkan musik favorit yang dikombinasikan dengan rutin berolahraga akan memberikan hasil paling maksimal bagi jantung.

Menurut studi teranyar, mendengar musik 30 menit setiap hari bermanfaat bagi jantung. Hal itu dipaparkan dalam presentasi di pertemuan tahunan para ahli jantung Eropa di Amsterdam belum lama ini.

Meski bagaimana mekanisme hal itu belum jelas, tetapi para peneliti mengatakan mendengarkan musik akan berpengaruh pada hormon yang akhirnya berdampak bagi jantung.

Menikmati musik juga diketahui memengaruhi emosional seseorang. Karena itu sering mendengarkan musik yang disenangi akan merangsang zat-zat kimia tertentu di otak. Hormon ini lebih lanjut berpengaruh pada kesehatan jantung.

"Saat kita mendengar musik yang kita suka, hormon endorfin akan dikeluarkan dari otak dan ini pada akhirnya menyehatkan jantung," kata Delijanin Illic, ketua peneliti seperti dikutip The Telegraph.

Untuk penelitiannya, Illic dan timnya melibatkan pasien penyakit jantung. Selama tiga minggu, satu kelompok diminta mendengarkan musik, satu kelompok berolahraga, atau keduanya diminta melakukan kedua kegiatan itu.

Pada akhir penelitian para peneliti menemukan bahwa kelompok kombinasi mengalami peningkatan kapasitas latihan dan kesehatan jantung sampai 39 persen. Jumlah itu 10 persen lebih tinggi ketimbang orang yang hanya berolahraga saja. Sementara itu pada kelompok yang hanya mendengar musik saja didapat peningkatan fungsi jantung sampai 19 persen.

"Kombinasi antara musik dan latihan olahraga bermanfaat paling besar dalam fungsi jantung. Peningkatan fungsi ini berkaitan dengan peningkatan kapasitas olahraga," kata Illic.

Waalu manfaat mendengar musik ini tergantung pada selera masing-masing, tetapi musik dengan aransemen yang harmonis seperti opera atau musik klasik diketahui bermanfaat lebih besar ketimbang mendengar musik metal.

Illic menjelaskan bahwa pelepasan hormon endorfin di otak bersifat individual. "Tidak ada musik ideal untuk setiap orang. Anda harus memilih musik yang meningkatkan emosi positif dan membuat senang atau relaks," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau