KOMPAS.com - Orangtua tak perlu panik menghadapi anak demam. Justru orangtua perlu tenang dan memastikan anak tetap dalam kondisi baik. Kondisi demam menandakan sistem imun anak sedang bekerja, menghadapi serangan kuman yang membahayakan.
"Orangtua tidak boleh panik dan harus tetap sigap. Bila tidak ada infeksi yang berbahaya, suhu tubuh anak akan kembali normal," kata dokter anak, dr Frieda Handayani SpA dari RSIA Evasari, di Jakarta, Sabtu (14/9/2013)
Untuk menjaga kondisi anak tetap baik saat demam, berikut beberapa kiat dari dr Frieda:
1. Beri minum yang banyak.
Banyaknya cairan yang masuk mencegah anak mengalami dehidrasi. Air putih tetap menjadi pilihan terbaik.
"Bila perlu orangtua bisa memberi jus buah yang kaya vitamin C. Asupan ini akan menjaga daya tahan tubuh anak tetap baik," katanya.
Tentunya jus yang diberikan tidak perlu ditambah terlalu banyak pemanis. Sedangkan untuk bayi di bawah usia enam bulan, ASI tetap menjadi pilihan terbaik.
2. Gunakan pakaian dan selimut yang nyaman.
Frieda menyarankan orangtua tidak perlu memakaikan pakaian dan selimut tebal pada anak yang demam. Bahan yang terlalu tebal justru menyulitkan pelepasan panas dari tubuh anak.
Selain pakaian, Frida juga menyarankan orangtua memperhatikan suhu kamar anak. Kamar yang terlalu panas atau dingin menyulitkan anak istirahat saat demam.
3. Kompres atau mandi air hangat.
Sapuan air hangat membantu anak tetap nyaman saat demam. Suhu air yang digunakan berkisar 29-32 derajat Celsius. Penggunaan air hangat sekaligus menyesuaikan dengan sistem tubuh anak.
"Dalam otak ada fungsi pengaturan suhu. Penggunaan air hangat akan merangsang penurunan suhu supaya tubuh tetap nyaman," tutur dr Frieda.
4. Perbanyak istirahat.
Istirahat yang dimaksud, lanjut dr Frieda, tidak harus harus tidur. "Kalau memang masih ingin main, sebaiknya dibiarkan. Namun bukan berarti terlalu aktif seperti saat tidak demam," ujarnya.
Dr Frieda menyarankan, anak yang sedang demam sebaiknya bermain di dalam rumah. Dengan begitu, saat ingin tidur anak bisa langsung beristirahat.
5. Jangan langsung diberi obat.
"Bukan berarti obat penurun panas berbahaya. Namun terlalu banyak obat tentu tidak baik bagi ginjal dan livernya," kata dr Frieda.
Obat bisa diberikan saat suhu tubuh mencapai 38,5 derajat Celcius. Obat juga bisa mulai diberikan saat anak mulai rewel, gelisah, dan terlihat lemas.
Bila sampai dua hari kondisi anak tak juga membaik, dr Frieda menyarankan orangtua segera membawa anak ke dokter. "Apalagi jika ada riwayat kejang, disertai muntah, atau pusing," tambahnya.