TANYA :
Dear dokter Irsyal. Belum lama ini, saya olahraga lari. Tidak terlalu lama hanya sekitar 30 menit dengan jarak sekitar 3 km. Saya memang tidak rutin berolahraga, hanya terbiasa berjalan kaki setiap hari. Olahraga saya lakukan kalau ada teman yang mengajak. Belakangan, memang olahraga lari sedang tren dan teman saya mengajak untuk melakukannya. Masalahnya, sehari setelah saya lari, dada kiri saya terasa nyeri. Nyerinya datang sesekali, tapi belum hilang hingga dua hari. Semakin lama nyerinya berangsur-angsur hilang. Sebagai informasi, setelah terasa nyeri saya melakukan pengukuran untuk detak jantung istirahat. Dan ternyata angkanya cukup tinggi yaitu sekitar 88-92 per menit. Namun saya belum mengukur detak jantung olahraga saya. Yang ingin saya tanyakan, apakah jantung saya kaget dengan olahraga "berat" (lari) yang saya lakukan? Yang aneh, setelah olahraga saya merasa segar dan dada saya tidak terasa nyeri. Baru mulai terasa nyeri satu hari setelah lari. Apakah nyeri dada yang saya rasakan benar karena jantung atau hal yang lain? Terima kasih banyak jawabannya, Dokter.
(Tika, 22 thn, 158 cm, 48 kg, Jakarta)
JAWAB :
Saudari Tika di Jakarta
Sebelum menjawab pertanyaan Saudari, saya mengucapkan salut dan selamat pada saudari yang telah membiasakan aktivitas olahraga secara teratur. Di tengah-tengah kesibukan dunia sekarang ini, hanya sebagian kecil orang yang masih mau menyisihkan waktunya untuk aktivitas olahraga. Padahal, olahraga adalah gaya hidup sehat yang sangat besar manfaatnya untuk kesehatan, baik fisik mau pun emosional. Dan, olahraga tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan kita sekarang, tetapi juga di hari tua kita.
Kemudian, sehubungan dengan pertanyaan Saudara, dari keluhan nyeri dada yang Saudari rasakan setelah olahaga, menurut saya tidak ada kaitannya dengan gangguan jantung yang mungkin saudara khawatirkan. Apalagi berat badan Anda normal, usia masih muda. Anda teratur olahraga, dan barangkali faktor resiko lain tidak ada.
Suatu nyeri yang mungkin mengarah kepada kelainan jantung, atau angina pektoris adalah bila nyeri itu timbul, diperberat saat olahraga dan hilang, membaik setelah istirahat. Nyeri juga tidak lama, beberapa menit. Nyeri ini juga khas, digambarkan sebagai nyeri seperti diremas, terasa berat di dada, bisa menjalar ke lengan, leher, dagu. Pada keadaan yang lebih berat bisa disertai sesak nafas, mual, muntah, pusing, keringat dingin dan jantung berdebar. Bila Anda mengalami keluhan nyeri seperti ini Anda harus segera konsultasi ke dokter.
Lalu, kemungkinan nyeri dada sebelah kiri yang Anda alami itu adalah, bisa karena reaksi kelelahan otot dada yang terjadi akibat aktifitas lari sejauh 3 Km yang tidak biasa Anda lalukan sebelumnya.
Biasanya pada keadaan ini akan terjadi penumpukan asam laktat yang dapat mengakibatkan keluhan nyeri itu. Nyeri juga dapat disebabkan inflamasi atau peradangan sendi antara tulang iga dan dada Anda. Untuk mencegah ini, sebelum lari Anda sebaiknya melakukan pemanasan, peregangan. Kebiasaan lari yang Anda teruskan secara rutin, keluhan ini Insya Allah tidak akan terjadi lagi.
Dan, mengenai detak jantung istirahat Anda sekitar 88-92 kali/menit, ini sebenarnya masih dalam batas normal, Anda tidak perlu cemas. Setelah Anda membiasakan olahraga lebih baik, kebugaran Anda juga akan semakin baik, detak jantung itu juga akan berkurang.
Demikian, semoga bermanfaat. Salam sehat, tetap berolahraga.
Wassalam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.