Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2013, 15:04 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

KOMPAS.com - Hampir tidak ada orangtua yang mau anaknya menjadi picky eater alias suka pilih-pilih makanan. Namun bagaimana pun anak yang sudah mampu membedakan makanan, secara naluriah akan cenderung memilih makan makanan yang dia suka saja.

Karena itu, orangtua perlu pintar-pintar menyajikan makanan sehat yang bervariasi agar bisa disukai secara keseluruhan oleh anak. Namun menurut ahli gizi dr Saptawati Bardosono, anak juga memiliki hak untuk menolak makanan.

"Anak boleh saja menolak suatu jenis makanan kalau dia benar-benar tidak suka. Hanya saja, makanan tersebut tidak memiliki zat gizi yang esensial bagi tumbuh kembangnya," ungkap Tati (sapaan akrabnya), di sela peluncuran produk susu, Kamis (26/9/2013), di Jakarta.

Tati menjelaskan, misalnya anak menolak makan buah sawo, keadaan itu masih bisa ditoleransi. Pasalnya, gizi dalam buah sawo bisa digantikan dari buah lain yang anak suka.

Tetapi hal ini berbeda dengan pepaya atau pisang. Zat gizi dalam buah-buah ini sangat tinggi dan padat. Maka menurut Tati, jika anak tidak menyukai dan menolaknya, orangtua perlu mengupayakan agar anak bisa belajar menyukainya.

Waktu makan, kata Tati, juga mempengaruhi keinginan anak untuk melahap makanan. Saat masih kenyang, si kecil cenderung lebih sulit disuruh makan, apalagi makanan yang kurang disukainya. Berbeda dengan saat lapar, anak biasanya lebih mau menerima apa saja menu yang dihadirkan.

"Kalau anak belum mau makan, tidak apa-apa. Jangan dipaksa, karena jam makan anak berbeda dengan orang dewasa. Yang perlu diusahakan adalah perlahan-lahan menggeser waktu makannya mendekati orang dewasa," tuturnya.

Karena itu, Tati mengimbau untuk tidak memarahi anak saat meminta makan di luar jam makan orang dewasa. Dia mengatakan, saat belum lapar di jam makan dewasa, anak tidak akan makan.

"Tapi kalau sudah lapar dan minta makan, meski bukan jamnya ya jangan dimarahi," tegasnya.

Tati mengatakan, memarahi anak di saat anak mau makan, dan menyuruh makan saat anak tidak lapar akan membuat anak tidak mampu membedakan kenyang dan lapar. Ini tentu berbahaya, karena akan memicu gangguan metabolik, seperti obesitas, di kemudian hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau