Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/12/2013, 09:17 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

SHUTTERSTOCK Serai bisa jadi aromaterapi, stimulan suplai ASI.
KOMPAS.com - Minyak esensial atau yang dikenal juga dengan istilah aromaterapi dapat digunakan untuk menyembuhkan banyak penyakit. Itulah mengapa terapi minyak esensial dapat dijadikan salah satu alternatif terapi tanpa obat.

Spesialis aromaterapi bersertifikat Evita Zoraya mengatakan, minyak esensial memiliki banyak jenis yang dapat digunakan untuk berbagai penyakit. Bahkan untuk penyakit-penyakit tertentu, minyak esensial bisa jadi terapi utamanya.

"Meski untuk penyakit-penyakit tertentu, misalnya kanker, minyak esensial bukan menjadi terapi utama, melainkan sebagai terapi penunjang," ujarnya saat ditemui di sela-sela kelas Healing pada Namaste Festival, di Jakarta, Jumat (29/11/2013).

Menurut Evita, minyak esensial dapat memberikan dukungan terhadap keadaan emosi, pikiran, dan jiwa. Getaran molekul yang dihasilkan oleh minyak esensial, kata dia, dapat membantu meningkatkan capaian frekuensi diri untuk mempercepat kesembuhan.

Beberapa jenis minyak esensial yang biasa digunakan untuk penyembuhan antara lain:

- Eucalyptus, yaitu untuk problem pernapasan sehingga baik untuk penyakit-penyakit seperti sinusitis, batuk, pilek, dan flu. Eucalyptus juga memperbaiki energi dan meredakan nyeri.

- Lavender, yaitu untuk meningkatkan kekuatan sistem imun, merelaksasi otot, memperbarui sel, menghilangkan memar, dan baik untuk iritasi. Lavender juga menciptakan suasana yang tenang, dan dapat mengobati penyakit-penyakit infeksi. 

"Namun sebaiknya untuk ibu hamil jangan menggunakan Lavender karena memiliki efek menstimulasi estrogen yang memicu kontraksi rahim," ujar Evita.

- Lemon, yaitu untuk memperbaiki masalah pernapasan, meningkatkan rasa awas dan segar. Lemon juga membantu menyembuhkan depresi, kelelahan mental, pilek dan flu, serta permasalahan liver.

- Geranium, yaitu untuk menyeimbangkan pikiran, memperbaiki regulasi fungsi tubuh, dan mengontrol produksi minyak tubuh. Geranium juga dapat membantu permasalahan menopause, sindrom pramenstruasi, stres, depresi, perubahan mood, dan kecemasan.

- Papermint, yaitu untuk membantu menyembuhkan permasalahan perut dan pencernaan, pereda nyeri, meningkatkan energi, menjauhkan mual, dan menstimulasi pikiran positif.

- Rose, yaitu untuk memperbaiki sirkulasi, keseimbangan, ritme denyut jantung, dan regulasi sel. Rose juga membantu menciptakan keseimbangan pikiran, mengurangi dampak depresi, cemas.

"Rose juga banyak digunakan orang saat sedang patah hati karena efeknya yang menenangkan," ujar pemilik klinik Scentibility ini.

- Tea tree, yaitu sebagai antiseptik, antifungal, antiviral sehingga cocok digunakan sebagai obat infeksi. Tea tree juga dapat digunakan sebagai obat kumur untuk permasalahan mulut seperti bau mulut atau sariawan.

- Chamomile, yaitu untuk membuat menstruasi lebih teratur. Minyak ini juga aman digunakan untuk ibu hamil daripada lavender. Chamomile juga bermanfaat bagi anak autis, terutama untuk menenangkan hiperaktif. Chamomile memiliki efek anti-inflamasi dan meningkatkan napsu makan, sehingga cocok digunakan pada anak-anak yang kurang napsu makan.

- Clary sage, digunakan untuk kram perut yang umumnya terjadi pada sebagian wanita menjelang menstruasi. "Minyak esensial ini juga dapat membantu menghilangkan selulit, tuturnya.

- Serai, yaitu untuk membersihkan racun-racun di dalam tubuh, menghilangkan cemas, dan memperbaiki emosi. Serai juga bisa digunakan sebagai stimulan suplai ASI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com