KOMPAS.com — Selain merugikan kesehatan, rokok tampaknya juga dapat merugikan kocek Anda. Bukan saja untuk biaya membelinya, tetapi juga untuk membayar biaya perawatan sesudah operasi bedah.
Sebuah studi baru menemukan, mantan perokok dan perokok aktif yang menjalani operasi bedah menghadapi pembiayaan lebih tinggi dalam setahun setelah prosedur tersebut, dibandingkan dengan orang lain yang tidak merokok.
Para peneliti dari Mayo Clinic mencatat, merokok meningkatkan risiko komplikasi setelah operasi. Di Amerika Serikat saja, mereka memperkirakan komplikasi terkait rokok dapat menambah 17 juta dollar AS untuk pembiayaan kesehatan setiap tahunnya.
Studi yang dipublikasi dalam JAMA Surgery awal Januari ini diketuai oleh David Warner, dari Mayo Clinic di Rochester. Studi tersebut melibatkan pasien yang menjalani operasi bedah antara April 2008 hingga Desember 2009.
Pasien dibagi menjadi tiga kelompok. Sebanyak 678 pasangan di kelompok pertama adalah perbandingan antara perokok aktif dengan orang yang tidak pernah merokok.
Kelompok kedua terdiri dari 665 pasangan yang merupakan perbandingan perokok aktif dan mantan perokok. Serta, kelompok ketiga terdiri dari 945 pasangan sebagai perbandingan mantan perokok dan orang yang tidak pernah merokok.
"Hasilnya ada sedikit perbedaan untuk pembiayaan awal perawatan rumah sakit antara orang yang tidak pernah merokok dengan perokok aktif maupun mantan perokok," ungkap para peneliti.
Kendati perbedaan pembiayaan awal perawatan rumah sakit termasuk kecil, tetapi perawatan lanjutan dalam setahun antara mereka signifikan berbeda. Peneliti menemukan, perokok aktif perlu mengeluarkan 400 dollar AS lebih tinggi, sementara mantan perokok perlu membayar 273 dollar AS lebih mahal. Keduanya dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.