Peternakan-peternakan besar di seluruh dunia sering menggunakan sejumlah kecil antibiotika untuk membantu ternak yang sehat tumbuh lebih cepat dengan memberikan makan yang lebih sedikit. Mereka memberi antibiotika pada pakan ternak dan air yang diberikan pada sapi, ayam dan babi.
Para pengecam mengatakan, penggunaan zat itu akan mengakibatkan meluasnya kekebalan terhadap obat-obat antibiotika pada manusia. Pakar kesehatan masyarakat mengatakan penggunaan antibiotika pada ternak memungkinkan bakteri menjadi kebal terhadap obat. Ini membuat antibiotika kurang efektif ketika digunakan untuk melawan penyakit-penyakit pada manusia.
Bulan lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) meminta perusahaan obat untuk secara sukarela mengubah kata-kata pada label antibiotika yang dijual untuk digunakan dalam peternakan.
Keputusan FDA untuk hanya mengimbau dan tidak memerintahkan perusahaan-perusahaan obat-obatan tersebut untuk membuat perubahan telah membuat gusar banyak aktivis. Tetapi FDA mengatakan perubahan bisa dilakukan lebih cepat jika perusahaan-perusahaan obat melakukan perubahan dengan sukarela mengenai bagaimana mereka menggunakan antibiotika.
Dimitri Drekonja adalah seorang dokter pada Komunitas Penyakit Menular Amerika. Ia mendukung keputusan FDA dalam mengimbau perusahaan untuk membuat perubahan secara sukarela, namun ia tidak yakin apakah perusahaan obat akan mengikuti imbauan tersebut.
Sejumlah perusahan obat besar telah setuju untuk membuat perubahan. Liz Wagstrom adalah dokter hewan kepala pada Dewan Pengusaha Daging Babi Nasional. Ia mengatakan industri ternak babi telah bersiap untuk mengubah cara menggunakan antibiotika, meskipun hal itu akan membebankan biaya pada peternak.
Ia juga mengatakan perubahan itu mungkin juga berarti akan lebih banyak hewan yang sakit.
Sejumlah bakteri terus kebal pada obat-obatan sejak lama, bahkan setelah obat-obat itu dilarang digunakan pada binatang. Tetapi dokter telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk membatasi penggunaan antibiotika pada manusia, dan mereka yakin para peternak juga harus melakukan hal yang sama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.