Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/02/2014, 10:37 WIB
Wardah Fajri

Penulis

KOMPAS.com - Disfungsi ereksi (DE) menjadi salah satu sumber masalah yang tak terungkap dalam hubungan pasangan suami istri (pasutri), dan bisa memicu perceraian akibat tidak terpenuhinya kepuasan seksual pasangan menikah. Untuk bisa mencapai kepuasan seksual, DE perlu diatasi, diawali dengan memahami skala ereksi.

Ketua Asosiasi Seksologi Indonesia, Wimpie Pangkahila, mengatakan bahwa pasutri bisa meraih keharmonisan dan kebahagiaan lebih optimal, dengan pemahaman seksual yang tepat. Dia melanjutkan, angka perceraian di Jakarta cukup tinggi, karena masalah kepuasan seksual yang tidak terungkap seperti disfungsi ereksi.

Disfungsi ereksi (DE) adalah kondisi saat pria tidak dapat mencapai atau mempertahankan ereksi penis yang optimal untuk mencapai kepuasan seksual. Untuk mengukur DE, bisa dengan mengikuti tes Erection Hardness Score (EHS). Prof Wimpie menyebutkan empat skala ereksi, di antaranya:

Skala 1 (Severe Erectile Dysfunction)
Penis membesar namun tidak mengeras, seperti tapai. DE skala ini termasuk derajat berat.

Skala 2 (Moderate Erectile Dysfunction)
Penis keras namun tidak cukup keras untuk penetrasi, seperti pisang. DE skala ini terbilang moderat, penis membesar namun tidak cukup keras.

Skala 3 (Suboptimal Erection)
Penis cukup keras untuk penetrasi namun tidak sepenuhnya keras, seperti sosis. Ereksi seperti ini tidak optimal walaupun masih bisa melakukan hubungan seks. DE skala ringan ini cenderung tidak disadari oleh lelaki. Kebanyakan lelaki di Indonesia berada pada skala ini, kata Prof Wimpie.  

Skala 4 (Optimal Erection)
Penis keras seluruhnya dan tegang sepenuhnya, seperti timun. Dari penelitian Asia Pacific Sexual Health and Overall Wellness (APSHOW) 2008 di 13 negara, lelaki dengan EHS skala 4 lebih sering melakukan hubungan seksual dan lebih merasa puas. Dampaknya lebih memiliki pola pikir positif dalam hidupnya.

Prof Wimpie juga menjelaskan perbandingannya. Pria dengan EHS 4 lebih optimistis dengan hidupnya secara umum (38 persen) dibandingkan pria dengan EHS 3 (28 persen). Optimistis dengan hubungannya (45 persen : 34 persen), memiliki keseimbangan hidup (38 persen : 29 persen), dan memiliki kesempatan untuk maju dalam hidup (33 persen : 23 persen).

Faktanya, tak hanya lelaki yang menginginkan skala ereksi lebih optimal. Perempuan pasangannya tentu juga ingin meningkatkan kepuasan seksual, dengan ereksi suami yang lebih optimal. Bahkan 88 persen perempuan mengaku kurang puas dengan kekerasan ereksi pasangannya (APSHOW 2008).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com