Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/04/2014, 17:05 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Jika tekanan darah tinggi dibiarkan tak terkendali dalam beberapa tahun, kondisi ini bisa merusak arteri seluruh tubuh sehingga dinding pembuluh darah akan menebal dan kaku, serta membuat aliran darah ke organ vital berkurang.

Untuk mengatasi gangguan ereksi akibat berkurangnya aliran darah ke bagian penis, tentu Anda harus menurunkan tekanan darah. Sebagian orang bisa melakukannya hanya dengan perubahan gaya hidup, tetapi yang lain membutuhkan obat penurunan tekanan darah tinggi.

Masalah yang dihadapi pasien hipertensi pria adalah, sebagian obat antihipertensi bisa menyebabkan organ vital mereka sulit "bangun". Hal ini bisa membuat mereka malas melanjutkan konsumsi obat, terlebih jika hipertensi tidak pernah menimbulkan gejala sebelumnya.

Hampir 70 persen pria yang mengalami efek samping dari obat antihipertensi menghentikan pengobatannya. Tetapi efek obat ini ternyata bervariasi, ada pria yang merasakan ereksinya lebih baik setelah rutin mengonsumsi obat antihipertensi.

Jika Anda mengonsumsi obat yang bersifat diuretik, yakni obat pilihan pertama untuk hipertensi, sebaiknya jangan langsung menghentikan pengobatan sampai tekanan darah terkendali. Jika gangguan ereksi tetap ada atau tekanan darah kembali naik, mintalah dokter untuk mengganti obatnya.

Kombinasi obat juga biasanya bekerja lebih baik dalam mengontrol tekanan darah dan menurunkan risiko gangguan ereksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau