TANYA:Dok, Saya nggak tahu apa yang terjadi pada diri saya. Setiap kali ada seseorang yang mengeluarkan kata-kata Keras seperti teriakan atau bentakan saya ngerasa langsung emosi mendengarnya dan balik menyerang mereka dengan Kata kata emosi yang tiba tiba keluar.
Kalau seseorang itu tidak terima saya membentaknya kembali, saya lebih sering langsung pergi menyediri karena tidak ingin mendengar suara suara bentakan yang lain dan disaat pergi menyendiri itu disana saya menyadari hal yang aneh terjdi pada diri saya.
Saya meluapkan emosi tadi dengan memukuli diri saya sendiri dan mengambil barang apapun yang ada untuk alat memukul diri saya sendiri. Tapi anehnya dok, saat saya memukuli diri saya tidak merasakan sakit namun seminggu kemudiannya tubuh saya penuh dengan luka memar kebiruan .
Sampai sekarang saya menulis hal ini, menyakiti diri sendiri masih saya lakukan. Apa yang harus saya lakukan untuk dapat meredam emosi berlebihan pada diri saya yang mengakibatkan tindakan buruk yg saya lakukan pada diri saya ini. Saya tidak dapat mengontrol emosi saat seseorang berbicara keras dan kasar kepada saya. saya akan terpancng emosinya saat itu juga dok.
Dok jujur saya takut tidak dapat mengontrol batas emosi saya saat memukuli badan saya sendiri. Terima kasih dok.
Siti Ruhmana (18), Depok
JAWAB:Siti yang baik,
Banyak orang yang memang sering kali tidak tahan mendengarkan kata-kata keras atau kasar yang ditujukan kepada dirinya ataupun hanya mendengar saja. Hal ini memang biasanya terjadi karena orang tersebut tidak pernah mengalami hal-hal tersebut di masa kehidupannya atau malahan terlalu sering mendengarkan kata-kata tersebut sehingga menjadi sesuatu yang bersifat traumatik.
Kondisi ini juga bisa terjadi pada orang yang mengalami kecemasan yang sifatnya traumatik misalnya pada orang yang mengalami Gangguan Stres Pasca Trauma, biasanya orang yang mengalami gangguan ini sangat sensitif terhadap sesuatu yang membuatnya kaget atau terkejut.
Namun Siti mengatakan kalau hal ini kemudian diteruskan dengan suatu perilaku menyakiti diri sendiri yang sepertinya berlangsung tanpa disadari atau bersifat impulsif. Artinya apa yang Siti lakukan mungkin Siti tidak dapat mengendalikannya sehingga terasa baru sakitnya setelah beberapa saat.
Gangguan dalam pengendalian impuls ini bisa terjadi pada banyak masalah kesehatan jiwa seperti depresi atau gangguan kepribadian ambang. Secara biologis dikatakan ketidakseimbangan neurotransmittera atau zat penghantar di otak kita kekurangan serotonin.
Saya sarankan Siti untuk berkonsultasi ke Psikiater agar mampu untuk memahami apa yang terjadi pada Siti dan melakukan pengobatan segera. Semoga jawaban ini bisa bermanfaat.
Salam Sehat Jiwa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.