Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/06/2014, 10:00 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber HEALTHDAY

KOMPAS.com - Dokter-dokter asal Arab Saudi mengungkap unta sebagai sumber infeksi Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) bagi manusia. Mereka melaporkan, ada kecocokan antara sampel dari virus yang membunuh seorang pria Arab Saudi November lalu dengan sampel virus yang ada pada satu dari sembilan unta yang dimiliki pria itu.

Studi yang dipublikasi dalam New England Journal of Medicine tersebut membuktikan unta sebagai salah satu sumber infeksi dari virus MERS. Meskipun, mungkin unta bukanlah satu-satunya sumber.

Penyakit yang menular dan berpotensi mematikan tersebut telah tersebar luas di Timur Tengah sejauh ini. Bahkan MERS juga dikabarkan telah menyebar di belasan negara lainnya.

"Studi ini mengonfirmasi apa yang telah diduga sebelumnya. Unta sudah diduga sebagai salah satu sumber MERS, meskipun saat itu belum terbukti," ujar Marc Siegel, pakar penyakit menular dan profesor kedokteran di NYU Langone Medical Center di New York.

Virus MERS pertama kali ditemukan di Timur Tengah, daerah dengan kasus MERS yang terbanyak. Hingga Rabu (4/6/2014), WHO melaporkan, terdapat 681 laporan kasus infeksi MERS, dengan 204 kematian. Kebanyakan kasus terjadi di Arab Saudi.

Gejala MERS ditandai dengan napas pendek-pendek, batuk, dan demam. Penyakit ini membunuh sekitar seperempat orang yang terinfeksi. Seperlima kasus MERS terjadi pada petugas kesehatan.

Siegel mengatakan, unta bukanlah satu-satunya sumber MERS yang menularkan kepada manusia. Dan studi baru belum dapat menemukan transmisi virus antarmanusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com