KOMPAS.com - Penyakit pembuluh darah erat kaitannya dengan penyakit jantung sehingga ada istilah khusus yang menggabungkan keduanya yaitu kardiovaskular. Namun sejatinya, penyakit pembuluh darah tidak melulu hanya berhubungan dengan jantung. Pembuluh darah tersebar di seluruh bagian tubuh dan penyakitnya pun perlu mendapatkan perhatian yang lebih baik.
Dokter spesialis bedah vaskuler dan endovaskuler RS Cipto Mangunkusumo Patrianef Darwis mengatakan, banyak penyakit yang berdasari oleh penyakit pembuluh darah ataupun sebaliknya, misalnya diabetes, aneurisma, hingga varises. Penyakit-penyakit itu pun memiliki risiko kematian, meski belum sebesar penyakit jantung.
"Penyakit jantung koroner masih menjadi penyebab kematian nomor satu, namun penyakit pembuluh darah lainnya pun perlu diwaspadai," ujar saat diwawancarai setelah seminar yang bertajuk "Vascular in a Glance, Knowing The Risks and The Prompt Treatments" di Tangerang Selatan, Sabtu (23/8/2014).
Ketua Perhimpunan Spesialis Bedah Vaskuler dan Endovaskuler Indonesia Suhatono mengatakan, penyakit pembuluh darah diprediksi akan menjadi penyakit masa depan. Alasannya, pergeseran pola hidup yang semakin tidak sehat, misalnya pola makan yang tidak mencukupi gizi lengkap dan seimbang atau kurang bergerak.
"Pola hidup tersebut meningkatkah risiko penyakit jantung, stroke, dan pembuluh darah. Namun untuk penyakit vaskuler tidak mencakup pembuluh darah jantung dan yang ada di kepala," papar dokter yang berpraktik di RS Premier Bintaro ini.
Selain itu, usia harapan hidup yang meningkat juga meningkatkan risiko. Maka semakin tua usia seseorang, makin mungkin ia terkena penyakit pembuluh darah.
Penyakit pembuluh darah dapat mengakibatkan banyak komplikasi, misalnya pembuluh darah pecah dapat menyebabkan kematian mendadak. Atau rusaknya pembuluh darah tepi dapat membuat seseorang harus diamputasi.
Karena bahaya itulah, penyakit-penyakit pembuluh darah perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius. Tak hanya itu, pengembangan teknologi di bidang terapi penyakit pembuluh darah pun perlu terus ditingkatkan, khususnya di Indonesia.
"Teknologi, sumber daya manusia, dan pembiayaan untuk terapi penyakit pembuluh darah di Indonesia perlu ditingkatkan. Meski saat ini kualitas pengobatan di Indonesia tidak kalah dengan negara lain, namun bila tidak didukung oleh masyarakat yang mau berobat di dalam negeri, tentu akan sulit untuk menyamai teknologi kedokteran di negara lain," tutur Suhartono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.