KOMPAS.com - Kecerdasan seseorang seringkali berkorelasi dengan tinggi badan, sehingga orang bertubuh tinggi rata-rata lebih cerdas. Namun tokoh-tokoh yang dikenal cerdas ada juga yang bertubuh pendek, sebut saja B J Habibie atau Jusuf Kalla.
Menurut Guru Besar Bidang Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Endang L Achmadi, sebagian orang bertubuh pendek memang ada yang cerdas, namun jumlahnya sangat sedikit. Rata-rata orang yang kurang gizi sehingga petumbuhannya tidak berjalan optimal lebih kurang cerdas dibandingkan mereka yang cukup gizi.
"Orang yang bertubuh pendek tapi cerdas sering dijadikan alasan (supaya tidak perlu merisaukan tinggi badan), padahal itu hanya pengecualian yang jumlahnya sedikit. Rata-rata anak stunting atau pendek perkembangan otaknya tidak optimal," jelas dia dalam Nutritalk yang bertajuk "1.000 Hari yang Menentukan Masa Depan Bangsa" di Yogyakarta, Sabtu (30/8/2014).
Stunting adalah istilah untuk tubuh pendek. Stunting biasanya terjadi bila seseorang mengalami kekurangan gizi, khususnya di awal kehidupannya, yaitu 1.000 hari pertama kehidupan.
Kekurangan gizi di awal kehidupan akan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan fisik terganggu, termasuk organ-organ seperti otak dan jantung. Maka kecerdasan pun terkena dampak bila gizi tak dipenuhi di 1.000 hari pertama kehidupan.
"Anak yang kurang gizi selain stunting, juga tidak tangkas berpikir, bahkan berisiko lebih tinggi terkena penyakit kronik di kemudian hari," ucap Endang.
Di awal kehidupannya, seorang individu tumbuh dan berkembang dengan sangat pesat. Sebagai gambaran, hingga usia dua tahun, pertumbuhan dan perkembangan otak sudah mencapai sekitar 80 persen otak orang dewasa. Bila tumbuh kembang anak tidak optimal pada masa ini, maka akan sulit dikejar di waktu-waktu selanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.