Apnea merupakan salah satu gangguan tidur yang ditandai dengan ngorok dan berhentinya napas sementara. Apnea terjadi ketika tenggorokan menyempit yang membatasi aliran udara sehingga terjadi fluktuasi jumlah oksigen dalam darah. Kualitas tidur Anda pun menjadi buruk.
Jika apnea tidak diobati, Anda berisiko menderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke. Apnea bisa menurunkan kualitas hidup Anda.
Apnea sebaiknya cepat dideteksi dini untuk mencegah risiko komplikasi penyakit tersebut. Gejala apnea bisa ditandai dengan sering mendengkur keras saat tidur, napas terengah-engah, sering mengantuk di siang hari, dan tidak merasa segar saat bangun tidur.
Namun, banyak yang tak mendiagnosa apnea pada wanita karena menganggap gangguan tidur ini didominasi oleh laki-laki. Wanita kebanyakan mengeluh mengalami insomnia, depresi dan kelelahan.
Untuk mengenali gejala apnea salah satunya perlu dibantu oleh pasangan Anda atau teman tidur. Mereka dapat mengamati apakah Anda mendengkur atau pernah berhenti bernapas sesaat. Apnea pada ibu hamil harus segera diatasi agar tidak menyebabkan hipertensi dan diabetes.
Namun, risiko apnea pada seorang wanita relatif rendah sampai ia menopause. Terkecuali ibu hamil, terutama mereka yang mengalami obesitas saat hamil dan mengalami Polycystic ovarian syndrome (PCOS) atau gangguan hormonal reproduksi yang ditandai dengan lebih tingginya kadar testosteron dan masalah pada kesuburan.