Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Klinik di Jaksel Diduga Pekerjakan Dokter Asing Ilegal

Kompas.com - 24/10/2014, 19:03 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Klinik Metropole nampaknya bukan satu-satunya klinik yang mempekerjakan warga negara asing (WNA) sebagai tenaga medis. Hasil inspeksi mendadak (sidak) terhadap tenaga kesehatan warga negara asing (TKWNA) kembali ditemukan kasus serupa.

Sidak ini dilakukan oleh tim gabungan, yaitu Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia, dan tim pengawasan orang asing di Jakarta Selatan (Kantor Imigrasi Kelas I Jaksel, Kesbangpol Jaksel, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dan Suku Dinas Kesehatan Jaksel).

Sidak yang dilakukan pada 10 Oktober 2014 lalu menemukan tiga orang asing yang diduga menyalahgunakan izin tinggal dan melakukan praktik medis ilegal. Sidak dilakukan di Klinik 'M' Beauty and Slimming di komplek pertokoan Grand Wijaya Center, Klinik Sinongc yang juga di komplek pertokoan Grand Wijaya Center, dan EastWest Medika di Dharmawangsa Square, Jakarta Selatan.

Staf Ahli Menteri bidang Medikolegal Kementerian Kesehatan Tritarayati memaparkan, pada Klinik 'M' Beauty and Slimming ditemukan WNA yang mengaku dokter asing yaitu Kim Jeonghan asal Korea Selatan.

"Dia melakukan terapi laser untuk pemutihan wajah di klinik itu," kata Tritayari atau yang akrab disapa Tari.

Orang asing itu mengaku masuk ke Indonesia melalui izin usaha perdagangan kosmetik dengan jabatan manajer pemasaran tahun 2013. Ia pun tidak memiliki izin untuk praktik dokter.

Kemudian, di klinik Sinongc ditemukan Kim Seok Hyun asal Korea Selatan. Kim juga diduga menyalahgunakan jabatannya sebagai direktur di klinik itu karena juga menangani akupuntur.

Sementara itu, di East West Medika ditemui seorang warga asal Australia Elton Chun Hong Loh yang berada di ruang terapi untuk mendampingi fisioterapis Indonesia. Padahal, di klinik itu Elton tercatat sebagai quality control advisor. Di klinik ini juga terdapat tiga WNA yang menjabat sebagai Research and Develompment. Terhadap ketiga klinik ini pun dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau