JAWAB:
Pak Mujiono yang baik,
Penelitian epidemiologi yang dilakukan kebanyakan mengatakan bahwa Skizofrenia lebih banyak terjadi pada usia muda antara 17-35 tahun. Jika terjadi di usia lanjut biasanya kita sebut late onset Schizophrenia.
Namun demikian, gejala-gejala seperti yang bapak sebutkan tersebut belum tentu selalu dialami pasien skizofrenia. Kalau melihat dari usia ibu bapak yang sudah 76 tahun, maka bisa saja hal tersebut disebabkan karena penyakit demensia atau penyakit pikun yang dialami.
Pasien demensia bisa mengalami gejala-gejala mirip skizofrenia atau disebut gejala psikotik. Kondisi ini kita kenal dengan istilah behavioral and psychological symptoms of demensia (BPSD), suatu kondisi gangguan psikologis dan perilaku yang terkait dengan penyakit demensia.
Gejala ini bisa diobati walaupun demensianya sendiri tidak bisa disembuhkan hanya bisa diperlambat penurunan daya pikirnya. Bapak sudah benar jika membawanya ke psikiater. Masalah pengobatan memang perlu diperhatikan karena sering kali menimbulkan efek samping.
Perlu diperhatikan bahwa tidak semua obat memang bisa langsung cocok untuk pasien. Untuk itu bapak dan ibu bapak perlu berkonsultasi tentang hal ini juga kepada dokternya. Jika salah satu jenis obat belum cocok maka bisa dengan mencoba obat lain.
Pengobatan pasien jiwa memang tidak selalu hanya bergantung obat, namun sering kali obat diperlukan apalagi pada masa-masa awal penyakit kambuh. Apalagi untuk kasus gangguan yang berkaitan dengan gangguan penilaian realitas seperti skizofrenia, BPSD atau masalah psikotik lainnya, biasanya obat harus diberikan dulu agar kondisinya lebih stabil.
Semoga bermanfaat dan membantu. Salam Sehat Jiwa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.