Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jasamarga

Apakah Skizofrenia Bisa Muncul di Usia Lanjut?

Kompas.com - 27/10/2014, 18:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor



TANYA:

 
Saya punya orang tua (ibu) yg telah berusia  76 th, sepertinya menderita skizofenia sejak 1 tahun yang lalu parahnya. Katanya ia sering mendengar orang ngomong, teriak-teriak atau nyuruh beliau untuk melakukan sesuatu, dan itu selalu dipercayanya. Kami anak-anaknya kewalahan memberikan penjelasan, tapi tetap tidak masuk di nalarnya penjelasan kami itu, malah kami sering dimarahinya.
 
Pernah saya mintakan obat ke dokter kejiwaan di RSJ Kota Singkawang Kalimantan Barat. Waktu mengkonsumsi obat itu agaknya penyakitnya mereda, tapi kalo mengkonsumsi obat itu efeknya adalah sakit kepala dan ngantuk terus. Akhirnya sekarang tidak mau lagi mengkonsumsi obat lagi. Pertanyaan saya, bagaimana penyembuhan skizofenia seandainya dengan tidak mengkonsumsi obat-obatan?
 
Mujiono (41), Kalimantan Barat

JAWAB:

Pak Mujiono yang baik,
Penelitian epidemiologi yang dilakukan kebanyakan mengatakan bahwa Skizofrenia lebih banyak terjadi pada usia muda antara 17-35 tahun. Jika terjadi di usia lanjut biasanya kita sebut late onset Schizophrenia.

Namun demikian, gejala-gejala seperti yang bapak sebutkan tersebut belum tentu selalu dialami pasien skizofrenia. Kalau melihat dari usia ibu bapak yang sudah 76 tahun, maka bisa saja hal tersebut disebabkan karena penyakit demensia atau penyakit pikun yang dialami.

Baca juga: Dewi Yull Ungkap Satu Pesan pada Anak-anaknya agar Tak Membenci Ray Sahetapy Usai Bercerai

Pasien demensia bisa mengalami gejala-gejala mirip skizofrenia atau disebut gejala psikotik. Kondisi ini kita kenal dengan istilah behavioral and psychological symptoms of demensia (BPSD), suatu kondisi gangguan psikologis dan perilaku yang terkait dengan penyakit demensia.

Gejala ini bisa diobati walaupun demensianya sendiri tidak bisa disembuhkan hanya bisa diperlambat penurunan daya pikirnya. Bapak sudah benar jika membawanya ke psikiater. Masalah pengobatan memang perlu diperhatikan karena sering kali menimbulkan efek samping.

Perlu diperhatikan bahwa tidak semua obat memang bisa langsung cocok untuk pasien. Untuk itu bapak dan ibu bapak perlu berkonsultasi tentang hal ini juga kepada dokternya. Jika salah satu jenis obat belum cocok maka bisa dengan mencoba obat lain.

Baca juga: Live Streaming Liga Inggris MU vs Man City di SCTV dan Vidio, Derby Manchester Kickoff Pukul 22.30 WIB

Pengobatan pasien jiwa memang tidak selalu hanya bergantung obat, namun sering kali obat diperlukan apalagi pada masa-masa awal penyakit kambuh. Apalagi untuk kasus gangguan yang berkaitan dengan gangguan penilaian realitas seperti skizofrenia, BPSD atau masalah psikotik lainnya, biasanya obat harus diberikan dulu agar kondisinya lebih stabil.

Semoga bermanfaat dan membantu. Salam Sehat Jiwa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau