KOMPAS.com -Diet Detoks dilakukan sejumlah orang untuk membuang racun di tubuh mereka. Proses untuk membuang racun secara alami itu dinamakan proses detoksifikasi. Diet ini dipercaya bisa membuat tubuh lebih segar dan juga berdampak positif bagi kulit.
Diet detoks sama halnya dengan metode puasa. Dalam metode juice fasting, seseorang hanya mengonsumsi buah dan sayuran, tanpa nasi. Untuk itu, tubuh seseorang yang baru mencoba diet detoks perlu beradaptasi. Apalagi jika sebelumnya lebih banyak konsumsi makanan berlemak atau kolesterol tinggi.
Bagi pemula, konsultan gizi Andang W Gunawan menyarankan untuk mencoba diet detoks selama tiga hari terlebih dahulu.
"Kalau belum pernah sama sekali puasa, coba tiga hari dulu. Tapi itu belum ada efeknya," kata Andang beberapa waktu lalu di Jakarta.
Andang mengatakan, proses pengeluaran racun baru terjadi pada hari ketiga. Selain itu, agar tubuh mudah beradaptasi, atur pola makan sehat pada 1-2 minggu sebelum menjalani diet detoks. Batasi asupan garam, kurangi makanan berlemak tinggi seperti gorengan, makanan bersantan, dan yang berasal dari hewan.
Hindari juga semua makanan olahan seperti makanan kaleng, mi instan, makanan yang dikeringkan, dan diawetkan. Mulailah perbanyak buah-buahan dan sayuran segar.
Hal ini pun dipaparkan Andang dalam bukunya "Diet Detoks Cara Ampuh Menguras Racun Tubuh", lengkap dengan resep diet detoks. Sebelum diet detoks, Anda juga bisa memulai dengan food combining terlebih dahulu.
Diet detoks sendiri bisa dilakukan selama 7 hari, 14 hari, hingga 40 hari. Selama menjalani diet ini, kurangi akivitas fisik yang berlebihan. Jika ingin menjalani diet detoks lebih dari 7 hari, Anda sebaiknya konsultasi dahulu dengan dokter atau ahli nutrisi yang menguasai diet detoks.
Andang mengatakan, diet detoks bermanfaat untuk kesehatan kulit, fungsi pencernaan, kekebalan tubuh, tahan terhadap infeksi dan reaksi alergi, fungsi liver dan ginjal, hingga fungsi mental dan kejernihan pikiran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.