Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/12/2014, 11:30 WIB

KOMPAS.com - Lapar. Semua orang tentu pernah mengalaminya. Itu wajar, hal tersebut merupakan pertanda atau kode bahwa tubuh mulai membutuhkan asupan makanan untuk menambah energi. Namun ketika rasa lapar yang teramat sangat tiba-tiba datang, maka Anda sering kali akan kehilangan rasionalitas dalam memilih makanan.

Namun apakah Anda tahu, rasa lapar yang Anda rasakan belum tentu pertanda dari tubuh untuk meminta asupan makanan. Benarkah?

Ya, hal tersebut memang benar. Tidak selamanya lapar yang Anda rasakan adalah protes dari tubuh agar Anda mengisi energi dengan makanan. Banyak motif lapar yang ternyata sering Anda alami. Apa saja itu? Berikut adalah rangkumannya.

1. Lapar karena tubuh memang ‘lapar’

Keadaan ini adalah lapar yang sebenarnya. Jika Anda mengalami jenis lapar ini, maka Anda wajib untuk mengisi perut Anda dengan menu makanan yang sehat. Namun pertanyaannya, bagaimana mengenali jenis lapar ini? Ya, jika memang Anda benar-benar merasakan lapar yang sebenarnya, maka tanda-tandanya adalah gemetar. Gemetar karena gula darah dalam tubuh Anda rendah. Bukan hanya itu, tanda selanjutnya yang bisa dilihat adalah sakit kepala, lemas, atau seringnya cacing di perut Anda protes, sehingga perut mengeluarkan bunyi yang menandakan lambung Anda benar-benar telah kosong.

Namun, ada baiknya jika Anda tidak sampai merasakan lapar yang benar-benar lapar. Jika Anda menunggu hingga benar-benar lapar, maka sering kali ketika sedang makan, Anda akan kalap dan menyantap semua menu makanan hingga ruang untuk pernafasan Anda sedikit sempit.

2. Lapar karena stres

Pada beberapa kasus, banyak orang yang sedang mengalami masalah atau kesulitan, maka dirinya akan sering lapar. Inilah mengapa biasanya orang yang sedang mengalami stres akan melampiaskannya ke makanan. Mereka tidak akan menjadi pemilih dalam hal menyantap menu makanan. Semuanya dilahap, dan bukan tidak mungkin risiko obesitas pun akan mengintai Anda.

Untuk itulah, Anda harus menemukan cara pelampiasan stres ke hal-hal lainnya. Misalnya dengan berolahraga. Jika Anda tetap tak bisa beralih pada makanan, maka sumbernya adalah dengan menghindari stres itu sendiri.

3. Lapar disebabkan oleh sindrom pramenstruasi (PMS)

Selain mempengaruhi mood wanita, PMS juga akan meningkatkan nafsu makan Anda. Hal inilah yang akan menggagalkan rencana diet Anda. Perubahan hormon menjelang periode ketika PMS akan membuat Anda sering makan, meski hal tersebut hanya bersifat sementara. Jika Anda tak dapat menghindari hal ini ketika PMS, maka turuti saja keinginan perut Anda dengan ‘nyemil’ dan boleh makan, namun dengan porsi yang lebih sedikit.

4. Lapar ketika sedang asyik menonton TV

Siapa yang tak pernah melewatkan berjam-jam di depan televisi? Semua orang tentu pernah melakukannya. Mengikuti jalannya sinetron atau tayangan favorit membuat Anda tak sadar bahwa toples yang ada di pangkuan Anda isinya telah habis. Beberapa kasus lainnya bahkan sebelum menonton TV telah menyiapkan terlebih dahulu cemilan yang banyaknya melebihi makan besar Anda.

Kejadian ini dinamakan sebagai ‘amnesia makanan’. Makan sambil melakukan hal lain membuat orang mengonsumsi kalori yang lebih banyak dibandingkan ketika aktivitas lainnya. Cara untuk menghindari hal ini adalah dengan menyisihkan cemilan Anda jauh-jauh dari ruang keluarga Anda. Jika memang Anda menginginkan cemilan, maka ambillah secukupnya dan tak berlebihan.

5. Lapar seusai makan

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau