Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/01/2015, 09:41 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com –
Hamil anggur (mola hidatidosa) merupakan kehamilan abnormal yang gagal membentuk janin. Hamil anggur ini tak bisa dianggap sepele karena bisa berkembang menjadi kanker.

“Kalau habis hamil anggur, 20 persen akan berubah jadi kanker,” ujar okter subspesialis onkologi ginekologi Andrijono di Jakarta, Sabtu (25/1/2015).

Andri mengatakan, dalam sejumlah penelitian, hamil anggur terjadi karena kekurangan vitamin A. Akibatnya kehamilan tidak berkembang dan plasenta berbentuk seperti buah anggur. Wanita yang mengalami hamil anggur pun perutnya membesar seperti sedang mengandung.

Menurut Andri, jika tidak segera ditangani dengan baik, kanker berisiko menyebar ke paru-paru hingga otak. Kanker ini pun harus ditangani dengan menjalani kemoterapi.

Cara untuk mencegah hamil anggur berkembang jadi kanker yaitu dengan pemberian vitamin A. Menurut Andri, konsumsi vitamin A dapat mengurangi risiko hamil anggur berkembang jadi kanker dari 20 persen menjadi 6 persen.

“Jadi hamil anggur harus kita bersihkan. Setelah dibersihkan harus cepat diobati salah satunya dengan vitamin A supaya dia tidak menjadi kanker, menjadi ganas,” terang Andri.

Setelah 6 bulan bebas dari hamil anggur, wanita diperbolehkan hamill kembali. Mencegah terjadinya hamil anggur, Andri menyarankan para wanita untuk konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A seperti sayur-sayuran.

“Makanya konsumsi sayuran hijau, merah itu penting buat wanita. Jangan makan daging terus,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com