Sayangnya hasil penelitian tersebut memang tidak menyebutkan menu masakan yang dimasak. Hanya saja, makin sering para wanita ini memasak, mereka juga cenderung lebih sering membuat kue-kue, yang mana kandungan lemak dan gulanya cukup tinggi.
Memasak di rumah bagaimana pun memiliki banyak kelebihan, antara lain kita bisa memastikan bahan-bahan yang diolah masih segar, bebas zat tambahan, dan tentu saja lebih hemat ketimbang memesan dari restoran.
Agar hobi Anda mengolah makanan di dapur tak berdampak pada jarum timbangan yang terus naik, hindari 4 kesalahan dalam memasak berikut ini:
- Mencomot bahan makanan
Kebanyakan orang hanya menghitung asupan berupa berapa piring makan dalam sehari atau camilan yang diasup. Padahal, seringkali saat memasak kita tanpa sadar mencomot ini itu dengan alasan untuk mencicipi. Entah itu kacang, keju, sepotong kecil daging, dan banyak lagi. Sekali dua kali mungkin tak akan berpengaruh, tapi jika ini dilakukan setiap hari selama memasak totalnya banyak juga.
- Kebanyakan karbohidrat
Karena alasan kesehatan, kini banyak orang yang beralih ke nasi merah atau roti gandum utuh. Hal itu sebenarnya sangat baik, tapi jika kita masih mengasupnya dalam porsi cukup besar efeknya sama saja untuk program penurunan berat badan.
Mulailah memperhatikan kalori yang diasup dengan perbandingan aktivitas fisik. Jika Anda setiap hari banyak menghabiskan waktu di belakang meja, mulailah membatasi asupan kalorinya. Anda juga bisa mulai mengurangi jumlah karbohidrat yang diasup dan menggantinya dengan lebih banyak sayuran.
- Terlalu banyak minyak
Harus diakui cara memasak yang paling disukai orang Indonesia adalah menggoreng karena rasanya lebih gurih. Walau begitu, tak semua masakan harus digoreng. Variasikan berbagai jenis masakan yang Anda buat, misalnya di kukus, rebus, atau panggang. Kandungan energi gorengan sangatlah besar sehingga dapat menggemukkan.
- Makan manis setelah makan
Rasanya ada yang kurang jika tak mengudap yang manis-manis setelah makan. Sepotong kue atau jus buah sepertinya tak berarti pada berat badan. Tapi biasanya lama kelamaan kita akan sulit menghilangkan kebiasaan ini. Kebanyakan, keinginan mengasup sesuatu yang manis lebih disebabkan karena faktor emosional, misalnya ingin merasa nyaman atau sebagai hadiah bagi diri sendiri.