Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/02/2015, 16:57 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tengah melakukan investigasi terhadap obat anestesi Buvanest Spinal produksi PT Kalbe Farma. Isi obat Buvanest Spinal tersebut diduga tidak sesuai atau tertukar dengan obat lain sehingga menyebabkan dua pasien di Rumah Sakit Siloam Karawaci, Tangerang meninggal dunia.

"Kita investigasi mengapa ini bisa terjadi. Apa kemungkinannya tertukar, ini masih kami dalami," ujar Kepala BPOM Roy Sparingga saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/2/2015).

Sementara itu, Humas RS Siloam Heppi Nurfianto menyatakan pihaknya telah melakukan pemberian obat anastesi tersebut sesuai prosedur. Hanya saja, diduga etiket atau label pada kemasan obat produksi PT Kalbe Farma itu tidak sesuai atau tertukar. Sebab, pasien lain yang juga menggunakan obat bius dengan jenis dan keluaran yang sama tidak mengalami masalah.

"Prosedur sudah sesuai semua, baik operasi urologi maupun caesar. Ini kebetulan saja terjadi di RS Siloam," ujar Heppi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/2/2015).

Seperti dikutip dari Harian Kompas, Buvanest Spinal seharusnya berisi Bupivacaine yang merupakan obat bius. Namun, hasil pemeriksaan sementara, Buvanest Spinal yang digunakan untuk kedua pasien itu ternyata berisi asam traneksamat golongan antifibrinolitik yang bekerja mengurangi pendarahan.

Akibatnya, setelah pemberian obat tersebut, kedua pasien mengalami gatal-gatal, hingga kejang. Kedua pasien ini langsung dibawa ke ruang ICU, namun nyawanya tak tertolong.

Seluruh Buvanest Spinal produksi PT Kalbe Farma pun kini telah ditarik dari pasaran untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Roy melanjutkan, BPOM pun telah meminta Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia hingga Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi untuk sementara menghentikan penggunaan obat Buvanest hingga diumumkan hasil investigasi secara menyeluruh.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com