Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Canggih! Terapi Terbaru Ini Bisa Hilangkan Gejala Parkinson

Kompas.com - 19/03/2015, 17:33 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Parkinson merupakan penyakit gangguan gerak yang belum bisa disembuhkan hingga saat ini. Obat-obatan terkadang tak mampu menghilangkan gejala parkinson seperti gemetar terus menerus dan tubuh yang kaku.

Akhirnya, kualitas hidup orang yang menderita parkinson pun menurun. Namun, kini ada terapi terbaru untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, yaitu dengan operasi stimulasi otak atau deep brain stimulation (DBS).

"Walaupun parkinson tidak bisa sembuh, kita bisa menghilangkan gejalanya dengan DBS," terang dokter spesialis bedah saraf Made Agus Mahendra Inggas di Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (18/3/2015).

Agus menjelaskan, DBS merupakan pemasangan kabel halus di otak yang akan dialiri listrik sesuai kebutuhan. Kabel tersebut akan dihubungkan pada baterai yang ditanam di bagian dada pasien. Baterai ini pun perlu di-charge menggunakan bluetooth.

Operasi ini pun dilakukan dengan bius lokal sehingga pasien tetap sadar. Bahkan pasien tidak boleh tidur agar tim dokter dapat tetap melakukan komunikasi untuk mengetahui bagian yang tremor maupun kaku.

Menurut Agus, risiko operasi stimulasi otak sangat minimal. Sayangnya, biaya untuk pengobatan DBS ini memang tak sedikit, yaitu memakan biaya sekitar Rp 475 juta.

Namun, menurut Agus hasilnya sangat maksimal dan meningkatkan kembali kualitas hidup pasien. Teteapi, belum semua dokter bedah saraf bisa melakukan operasi ini.

Di Indonesia, operasi ini baru bisa dilakukan di Siloam Hospitals Jakarta dan rumah sakit di Surabaya. Agus sendiri mengaku sudah melakukan operasi DBS terhadap tiga pasien dan berhasil.

Beberapa hari setelah operasi, kondisi pasien sudah menunjukkan perubahan yang signifikan, seperti sudah bisa berjalan normal dan hilangnya gemetar pada tubuh.

“Mereka bisa bergeak kembali, melakukan aktivitas harian , bisa bekerja kembali, bersosialisasi. Yang pasti kualitas hidup lebih baik,” terang Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau