Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/03/2015, 07:15 WIB
Dian Maharani

Penulis


KOMPAS.com
– Banyak remaja yang ingin memiliki tubuh kurus karena pengaruh dari orang lain. Bertubuh kurus, bagi kebanyakan remaja wanita adalah penting supaya mereka dianggap cantik. Akhirnya, remaja jadi takut gemuk dan terdorong melakukan diet penurunan berat badan.

Namun, diet penurunan berat badan yang dilakukan remaja sering kali salah langkah. Bukan membuat tubuh sehat, malah menjadi sakit. Apalagi, remaja masih dalam masa pertumbuhan sehingga tak bisa melakukan diet sembarangan.

Psikolog Tara Adisty de Thouars mengatakan, remaja rentan mengalami gangguan makan karena mereka sedang melalui tahap pembentukan identitas diri. Pada remaja yang ingin kurus maupun takut gemuk, mereka bisa mengalami bulimia maupun anoreksia.

“Bulimia itu sebetulnya beratnya masih bisa normal, tapi mereka punya konflik terhadap makan. Kalau makan mereka merasa bersalah sehingga harus dimuntahin lagi,” terang Tara dalam acara peluncuran buku Cara Fun & Smart Diet Remaja di Klinik Light House, Jakarta Selatan, Rabu (18/3/2015).

Tara menambahkan, untuk mengeluarkan kembali isi makanan, mereka biasanya akan minum obat pencahar sebanyak-banyaknya, puasa, dan olahraga yang berlebihan. Selain itu, anoreksia juga masalah yang terjadi karena seseorang takut gemuk. Terlalu takut berat badannya bertambah, membuat remaja tak mau makan meskipun merasa lapar

“Saking takut gemuknya, enggak mau makan. Bahkan ada beberapa kasus di klinik, anak kelas 6 SD, enggak mau minum, karena berpikir kalau minum berat badan akan naik. Begitu ketakutannya,” terang Tara.

Anoreksia menyebabkan berat badan anak bisa turun secara drastis dan tubuh lemas. Masalahnya, lanjut Tara, banyak remaja yang mempersepsikan cantik jika tulang pada tubuh terlihat menonjol. Padahal, pandangan itu salah dan tidak sehat.

Konsultan penurunan berat badan, dokter Grace Judio-Kahl menambahkan,  anoreksia pada remaja bahkan bisa menyebabkan kematian. “Yang ditakuti adalah elektrolit dalam tubuh banyak terbuang karena enggak masuk sama sekali. Lalu takutnya kena jantung dan ginjal,” kata Grace.

Untuk itu, diet pada remaja adalah dengan menerapkan pola makan yang sehat. Diet pada remaja pun diimbangi dengan memerhatikan kondisi psikologis anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau