Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/03/2015, 08:00 WIB

KOMPAS.com - Walau susu kaya akan kalsium yang baik untuk tulang, ternyata susu juga memiliki manfaat untuk kesehatan otak. Penelitian terbaru di University of Kansas Medical Center menemukan hubungan antara konsumsi susu dengan kadar glutathione,  antioksidan yang secara alami tebentuk dalam otak orang dewasa yang sehat.

Dr. In-Young Choi, calon profesor neurologi, dan Dr. Debra Sullivan, ketua nutrisi dietetik bekerja sama dalam penelitian tersebut. Mereka menemukan manfaat baru susu bagi tubuh. Penelitian ini telah dipublikasikan dalam The American Journal of Clinical Nutrition.

"Kita telah lama mengetahui bahwa susu memberikan banyak manfaat bagi tulang dan otot. Namun penelitian ini pun juga menerangkan bahwa susu juga sangat baik bagi otak," kata Sullivan.

Responden yang mengonsumsi susu secara rutin memiliki kadar glutathione yang lebih tinggi di dalam otak. "Hal ini sangat penting, karena glutathione dapat mencegah stres oksidatif dan kerusakan yang disebabkan oleh senyawa kimia reaktif yang dihasilkan oleh proses metabolik dalam otak", jelasnya.

Choi bersama dengan tim dalam penelitiannya memberikan beberapa pertanyaan pada 60 responden mengenai menu diet yang biasa dikonsumsi, sebelum proses pemindaian otak dilakukan. Pemindaian ini dimaksudkan untuk memonitor kadar glutathione dalam otak.

Stres oksidatif diketahui terkait dengan penyakit alzheimer dan parkinson. "Pada dasarnya ini seperti karat di mobil. Jika dibiarkan lama-lama akan terus bertumpuk dan berdampak merusak," katanya.

Dalam studi yang didanai oleh Dairy Research Institute itu juga menyebutkan bahwa orang dewasa yang mengonsumsi susu tiga sajian perhari memiliki kadar glutathione yang lebih tinggi.

Meski demikian, menurut Choi, kesehatan otak tidak hanya tentang mengonsumsi susu saja tapi juga perlu didukung oleh gaya hidup sehat, seperti menjaga pola makan dan rutin olahraga. "Ini akan berdampak besar pada kesehatan otak," katanya.

Antioksidan merupakan bagian dari sistem pertahanan untuk membantu tubuh melawan kerusakan ini. Kadar antioksidan dalam otak dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti penyakit dan pilihan gaya hidup. (Monica Erisanti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau