Salah satu bahan pangan yang diketahui memicu batu ginjal adalah sayuran hijau. Ya, makanan sehat yang kaya vitamin dan serat ini juga mengandung oksalat dalam jumlah tinggi.
Mengonsumsi terlalu banyak makanan tinggi oksalat akan meningkatkan jumlah oksalat dalam urine, yang berikatan dengan kalsium dalam urine sehingga membentuk batu ginjal kalsium oksalat.
Sayuran berdaun hijau yang mengandung oksalat antara lain kale, bit hijau, lobak, bayam, kacang-kacangan, bubuk cokelat, wheat bran, dan juga kedelai.
"Memang belum diketahui kaitan pasti antara batu ginjal dan sayuran kale, tapi semakin banyak orang sehat yang datang dengan keluhan batu ginjal. Batu ginjal juga bisa diakibatkan konsumsi makanan tinggi protein," terang Mantu Gupta, MD, direktur The Kidney Stone Center di Mount Sinai Hospital.
Protein hewani akan mengumpulkan banyak garam dan asam ke urine, yang dapat menyebabkan munculnya batu. Hal inilah yang menyebabkan orang yang memiliki pola makan vegetarian dan vegan lebih jarang mengalami batu ginjal, walau banyak makan sayuran.
Selain itu ada juga faktor lain yang mempengaruhi munculnya batu ginjal diantaranya, yaitu garis keturunan, obesitas, dan kekurangan magnesium.
Ahli urologi, Philip Buffington, MD mengatakan, salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko pembentukan batu ginjal adalah dengan mengurangi asupan makanan tinggi oksalat. Namun bukan berarti Anda harus menghilangkan sayur dalam asupan sehari-hari, tapi dibatasi asupannya saja.
"Untuk melawan kadar oksalat dan menghambat pembentukan batu, hal yang paling penting untuk dilakukan adalah cukup konsumsi air, mengurangi asupan garam meja, serta menambahkan perasan jeruk (seperti lemon atau jeruk biasa) dalam minuman untuk mengurangi protein hewani", kata Buffington.
Gupta juga merekomendasikan konsumsi makanan kaya kalsium dan oksalat secara bersamaan, karena keduanya akan saling mengikat dalam lambung dan usus, sehingga tidak mengendap dalam ginjal dan urin.
"Minumlah segelas susu atau yoghurt sebagai pendamping dari makanan yang Anda konsumsi," ia menyarankan. (Monica Erisanti)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.