Waspada Suhu Panas Saat Yoga Bikram

Studi itu disponsori oleh American Council on Exercise dan telah diterbitkan di Gundersen Medical Journal. "Peningkatan dramatis detak jantung dan temperatur inti berbahaya ketika hanya ada sedikit gerakan, sedikit latihan kardiovaskular selama kelas berlangsung," ujar kepala penelitian Emily Quandt, peneliti yang juga ahli kedokteran olahraga.

Kelas yoga Bikram biasanya berlangsung selama 90 menit dan dilakukan dalam ruangan dengan suhu 42 derajat dan kelembaban 40 persen. Untuk mengerti dampaknya terhadap tubuh, para ahli meneliti 20 sukarelawan sehat berusia 28 sampai 67. Semua sukarelawan pria dan wanita itu secara teratur berlatih yoga Bikram.

Di awal studi mereka menelan sensor suhu inti dan mengenakan monitor detak jantung selama kelas berlangsung. Suhu inti dicatat sebelum kelas dan setiap 10 menit. Detak jantung dicatat setiap menit. Pria dan wanita itu menjalani pengukuran rate of perceived exertion (RPE), sebuah skala untuk mengukur intensitas latihan di akhir kelas.

Peneliti menemukan banyak dari suhu inti mencapai lebih tinggi dari 40 derajat Celcius. Satu pria dalam penelitian suhu intinya mencapai lebih dari 40.

Tak satu pun sukarelawan dalam penelitian mengalami gejala intoleransi panas, tetapi para peneliti mengingatkan heat stroke dan penyakit karena panas dapat terjadi ketika suhu inti mencapai lebih dari 40.

"Kendati ada manfaat potensial dari latihan yoga Bikram, potensi intoleransi panas dapat terjadi pada sejumlah orang, termasuk mereka yang belum terbiasa dengan panas. Hal ini tak dapat diabaikan," kata peneliti.

Peneliti pun menemukan detak jantung latihan rata-rata sebanyak 80 persen dari detak jantung maksimal untuk pria dan 72 persen dari detak jantung maksimal pada wanita. Detak jantung tertinggi pada wanita di kelas Bikram adalah 85 persen dan pada pria detak jantung maksimal mencapai 95 persen.