Sebanyak 68 persen pria tersebut memiliki satu istri, 19 persen memiliki dua istri, 10 persen memiliki tiga istri, dan 3 persen memiliki empat istri. Hasilnya, pria poligami 4,6 kali lipat berisiko mengalami penyumbatan arteri koroner daripada yang monogami atau hanya satu istri. Selain itu, 2,6 kali lipat berisiko mengalami sumbatan pada beberapa arteri lainnya.
Daulah menduga, pria poligami akan memiliki beban lebih terhadap kehidupan rumah tangga, baik dari segi finansial maupun emosional. Daulah juga menambahkan, kemungkinan faktor lain yang menyebabkan penyakit jantung koroner, adalah seperti tingkat keintiman dalam pernikahan, kebiasaan pola makan, hingga faktor genetik.
Hal senada dikatakan dokter Michel Komajda dari European Society of Cardiology. Menurutnya, tingkat stres yang lebih tinggi pada pria poligami diduga memengaruhi terjadinya penyakit jantung koroner. "Kita tahu bahwa stres dalam jangka panjang dalam kehidupan keluarga meningkatkan risiko penyakit jantung koroner," kata Komajda.