Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/07/2015, 15:45 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber Dailymail

 


KOMPAS.com –
Maksud ingin mempercantik penampilan, malah bisa jadi bahaya jika melakukan ekstensi atau menyambung bulu mata. Memiliki bulu mata yang panjang dan lentik mungkin menjadi keinginan para wanita. Tetapi, ada baiknya berpikir dua kali jika ingin mempercantik bulu mata dengan cara ekstensi.

Para dokter memperingatkan, ekstensi bulu mata bisa menimbulkan risiko kesehatan yang serius, seperti infeksi mata karena reaksi alergi. Bahkan, bulu mata asli bisa menjadi rusak atau tipis karena rontok.

Ekstensi bulu mata adalah menyambung bulu mata sintetis ke bulu mata asli. Biasanya dilakukan para wanita di salon. Seperti halnya ekstensi rambut, penyambungan itu untuk menambah volume dan memperpanjang bulu mata dengan masa pemakaian bisa bertahan hingga enam minggu.

Namun, dokter Robert Dorin dari True and Dorin Medical Group di New York City mengungkapkan, lem yang digunakan untuk menyambung bulu mata alami seorang wanita dapat menyebabkan reaksi alergi. Beberapa lem bulu mata diketahui mengandung formalin yang dapat menyebabkan reaksi alergi.

“Bakteri bisa berkembang di situ dan bisa menyebabkan infeksi jamur atau virus juga,” kata Dorin.

Ekstensi bulu mata bisa memicu infeksi pada mata karena terdapat kotoran dan bakteri yang terjebak di dalamnya. Namun, risiko terbesar adalah bulu mata yang rontok dan tidak tumbuh lagi. Ekstensi bulu mata membuat beban kelopak mata lebih berat, sehingga merusak bulu mata alami.

“Penggunaan ekstensi bulu mata yang memberatkan secara teratur dapat  membuat tekanan pada folikel rambut yang akhirnya membuat bulu mata rontok dan tidak tumbuh kembali, " terang Dorin.

Di Jepang, saat ekstensi bulu mata menjadi sangat populer, pasien dokter mata mengalami peningkatan. Kebanyakan datang ke dokter mata karena menderita infeksi setelah menyambung bulu mata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com