Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Penderita Diabetes Tahu Penyakitnya Terkontrol dengan Baik?

Kompas.com - 25/11/2024, 07:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Daftar Isi
Buka

KOMPAS.com - Penderita diabetes bisa tes glikasi hemoglobin (HbA1c) untuk mengetahui penyakitnya terkontrol dengan baik.

Merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, tes HbA1c adalah sebuah tes yang secara akurat menilai seberapa baik kadar gula darah terkontrol selama 2-3 bulan.

Bagi individu yang tidak menderita diabetes, tingkat HbA1c normal biasanya di bawah 5,5 persen.

Pada penderita diabetes, tingkat HbA1c di bawah 7,0 persen menunjukkan kontrol penyakit yang baik.

Baca terus artikel ini yang akan menjelaskan lebih lanjut tentang HbA1c.

Baca juga: Berapa Konsumsi Gula yang Bisa Dinikmati Penderita Diabetes? Ini Ulasannya...

Apa itu HbA1c?

HbA1c adalah kadar gula darah rata-rata Anda selama dua hingga tiga bulan terakhir.

Hemoglobin terglikasi ini terbentuk saat glukosa (gula) dalam tubuh menempel pada sel darah merah, seperti yang dikutip dari Diabetes UK.

Pada penderita diabetes, tubuh tidak dapat menggunakan gula dengan baik, sehingga lebih banyak gula yang menempel pada sel darah dan menumpuk dalam darah.

Sel darah merah aktif selama sekitar 2-3 bulan, itulah sebabnya pembacaan dilakukan setiap tiga bulan.

HbA1c yang tinggi, artinya penderita diabetes tidak mengontrol penyakit dengan baik, karena kadar gula darah terlalu tinggi selama tiga bulan terakhir.

Baca juga: Apakah Minum Jus Aman untuk Penderita Diabetes? Ini Ulasannya...

Jika dibiarkan, penderita diabetes seiring waktu berisiko semakin besar mengalami komplikasi.

Komplikasi diabetes bisa sangat serius karena kerusakan bisa terjadi di berbagai bagian tubuh, termasuk ujung saraf dan sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).

Dengan begitu, cek kadar HbA1c secara teratur ke dokter dianjurkan untuk membantu Anda mengetahui hasil kontrol diabetes Anda selama ini.

Anda berhak melakukan tes ini setidaknya setahun sekali. Namun, jika HbA1c Anda tinggi atau perlu sedikit perhatian lebih, tes ini akan dilakukan setiap tiga hingga enam bulan.

Mengetahui apa yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan kadar HbA1c tinggi akan membantu Anda mengurangi risiko komplikasi diabetes yang parah.

Banyak hal yang perlu Anda lakukan untuk menurunkan kadar HbA1c, meliputi menggunakan obat diabetes sesuai petunjuk dokter, mengubah pola makan lebih bergizi seimbang, lebih aktif bergerak, dan berhenti merokok (jika Anda perokok).

Baca juga: Ingin Makan Camilan? Baiknya Penderita Diabetes Pilih Ini...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Studi Ungkap Hanya 27 Persen Burnout Disebabkan oleh Tekanan Kerja
Studi Ungkap Hanya 27 Persen Burnout Disebabkan oleh Tekanan Kerja
Health
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Health
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
Health
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Health
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Health
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Health
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Health
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Health
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Health
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Health
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Health
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Health
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau