Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/10/2015, 08:00 WIB
KOMPAS.com - Selama kehamilan, seorang calon ibu wajib menjaga kesehatannya karena dampaknya bisa dirasakan janin. Kadar gula darah yang tinggi saat hamil diketahui akan meningkatkan risiko kelainan jantung pada bayi.

Ibu hamil yang menderita diabetes memang beresiko lebih tinggi memiliki bayi dengan penyakit jantung bawaan. Tetapi, ibu hamil yang bukan penderita diabetes dan mengalami kenaikan gula darah juga memiliki risiko yang sama.

Hal itu terlihat dalam hasil penelitian yang dilakukan Dr.James Priest yang sedang mengambil studi doktoral bidang kesehatan jantung anak. Ia meneliti contoh darah 277 wanita California selama trimester 2 kehamilan.

Partisipan dalam studi tersebut termasuk 180 wanita dalam kelompok kontrol yaitu yang tidak memiliki bayi dengan penyakit jantung bawaan. Sisanya adalah wanita yang memiliki bayi dengna penyakit jantung bawaan berat.

Sebanyak 55 bayi lahir dengan masalah struktur jantung dan pembuluh darah yang menghubungkan jantung dan paru atau disebut tetralogi falot. Ini adalah penyakit jantung bawaan yang menyebabkan bayi menjadi biru karena ia kekurangan oksigen.

Sekitar 42 bayi lahir dengan gangguan jantung berupa dua arteri utama di jantung bertukar posisi. Hal ini akan mencegah oksigenasi darah dari paru ke seluruh tubuh.

Hasil penelitian menunjukkan ada kaitan antara peningkatan kadar gula darah, bahkan walau belum masuk dalam kategori diabetes, dengan peningkatan risiko tetralogi fallot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau