Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, 5 Penyakit Paling Sering Salah Diagnosa!

Kompas.com - 26/10/2015, 09:01 WIB

KOMPAS.com - Seorang wanita di Amerika Serikat, Debbie Ballard, pernah didiagnosa menderita celiac desease atau penyakit celiac (gangguan kesehatan akibat alergi gluten). Berdasarkan diagnosa itu, Debby menjalani diet gluten ketat. Setelah beberapa lama menjalani diet, dia kemudian menderita gangguan gastrointestinal.

Instingnya mengatakan, ada sesuatu yang salah. Akhirnya dia meminta pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh dan melakukan CAT scan. Hasilnya, Debbie dinyatakan kanker ovarium stadium 1.

Kadang, diagnosa yang salah bisa terjadi karena berbagai sebab. Salah satunya, karena gejala yang dialami pasien mirip dengan penyakit lain. Tidak ada yang mengharapkan hal ini, tidak Anda, tidak juga dokter. Maka itu, pelajari cara untuk menghindari 5 kesalahan diagnosa yang paling umum terjadi  di bawah ini.


Jika Anda didiagnosis dengan: Serangan panik
Periksa
: Emboli paru
Emboli paru adalah bekuan darah yang terbentuk di luar paru-paru, tapi kemudian bergerak melalui aliran darah dan masuk ke paru-paru. Gumpalan menghambat sirkulasi dan dapat menyebabkan kesulitan pernapasan. Alan Brau, MD, seorang pulmonologist di Bethlehem, Pennsylvania, mengatakan gejala emboli paru dapat mencakup rasa cemas akibat tubuh merasakan ada sesuatu yang tidak beres pada aliran darah.

Akibatnya, pernapasan dan denyut jantung dapat meningkat, meniru gejala serangan kecemasan (misalnya, sesak napas, nyeri dada). Satu studi di Spanyol menemukan 33,5 persen pasien emboli paru dikirim pulang, karena mendapat diagnosa yang salah.


Jika Anda didiagnosis dengan: Fibromyalgia
Periksa
: penyakit Lyme

Fibromyalgia adalah gangguan kesehatan yang membuat penderitanya mengalami rasa sakit di sekujur tubuh. Kondisi yang bersifat kronis atau jangka panjang ini,  disebut juga dengan istilah sindrom fibromyalgia.

Sedangkan penyakit lyme adalah, salah satu jenis penyakit menular pada manusia dan hewan dengan perantara berupa kutu. Penyakit ini diberi nama Lyme dari kata Old Lyme, suatu kota di Connecticut dimana kasus ini pertama kali ditemukan. Penyakit lyme sering disebut sebagai ‘pembohong besar’.

Menurut Steven Bock, MD, seorang dokter dari Rhinebeck, NY, "Hanya 50 persen  pasien lyme memiliki gejala khas yang disebut ruam merah di sekitar mata, yang disebut bulls eyes.  Gejala Lyme termasuk sakit kepala, nyeri sendi, kabut otak, kejang, dan sakit leher posterior. Relatif sama dengan gejala fibromyalgia yaitu migrain, nyeri otot, kelelahan, dan nyeri wajah.

Bock memperkirakan jumlah salah diagnosa kasus Lyme sebagai fibromyalgia adalah sekitar 30-40 persen.


Jika Anda didiagnosis dengan: periode menstruasi tidak teratur atau perimenopause
Periksa
: Sindrom ovarium polikistik atau Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)

Wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur, bisa saja didiagnosa stres atau akan memasuki masa menopause. Tapi, jika gejala menstruasi tidak teratur disertai dengan tumbuhnya rambut yang tidak diinginkan dan berat badan naik, pertimbangkan kemungkinan PCOS.

Gangguan sistem endokrin yang memengaruhi 8% dari wanita usia reproduksi itu bertanggung jawab untuk 70% dari masalah ketidaksuburan dan di bawah-didiagnosis, kata Michael Grossman, MD, seorang ahli endokrinologi reproduksi di Central New York Fertilitas di Albany.

Gejala PCOS juga mirip dengan gejala pradiabetes. "Kelebihan berat badan menyebabkan resistensi insulin dan menyebabkan produksi hormon androgen berlebih, yang membuat periode menstruasi teratur lebih sulit didapat," jelas Grossman.


Jika Anda didiagnosis dengan: Migrain
Periksa
: Stroke

Gejala migrain biasanya disertai pemandangan visual (aura) seperti melihat bintik-bintik atau garis berputar atau gangguan sensorik berupa kesemutan yang bergerak naik ke arah  lengan, sehingga sulit dibedakan dari stroke," kata James Greenwald, MD, profesor kedokteran keluarga di SUNY Upstate Medical Universitas di Syracuse.

Keduanya disebabkan oleh gangguan dalam sirkulasi normal otak. Untuk membedakannya, Greenwald meneliti onset dan durasi dari gejala dua penyakit tersebut. Dia menemukan,  gejala stroke berkembang lebih cepat dibanding gejala migrain. Kecepatan perkembangan gejala juga dipengaruhi oleh usia dan riwayat kesehatan.

Jika Anda menderita migrain aura dan memiliki faktor risiko seperti merokok, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi, tanyakan kepada dokter Anda apakah memungkinkan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan untuk menemukan kemungkinan stroke.


Jika Anda didiagnosis dengan: penyakit Celiac, IBS (irritable bowel syndrome), atau sistitis
Periksa
: Kanker ovarium

"Kanker ovarium sering diabaikan karena ketidakjelasan gejalanya," kata Susan Segreti, perawat khusus pasien kanker di Syracuse (NY) Veterans Administration Medical Center. Kanker ovarium sering disebut silent killer atau pembunuh diam-diam.

Gejalanya  termasuk kembung dan nyeri pada perut (mirip dengan penyakit celiac atau IBS) dan dorongan kuat untuk sering berkemih (meniru sistitis). Jika Anda memiliki gejala-gejala ini dan didiagnosa dengan celiac, IBC atau sistitis, Segreti merekomendasikan untuk memeriksakan juga ovarium untuk menemukan kemungkinan kanker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau