Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/10/2015, 15:00 WIB
KOMPAS.com - Anda mungkin sering mendengar istilah mati ketakutan, tapi benarkah rasa takut bisa menjadi penyebab kematian? Menurut Dr. Robert Glatter dari Lenox Hill Hospital, New York, jawabannya adalah ya.

Ketika seseorang berada dalam kondisi ketakutan atau pada situasi yang mengancam, tubuh akan melepas hormon adrenalin yang kemudian menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan meningkatnya aliran darah ke otot. Sayangnya, terlalu banyak adrenalin bisa membahayakan jantung.

Saat tubuh melepaskan adrenalin, saluran kalsium di jantung akan terbuka, kalsium akan masuk ke jantung dan membuat otot jantung berkontraksi. Di dalam situasi yang tidak terkontrol, kalsium bisa terus masuk ke jantung dan otot jantung tidak bisa rileks.

Lebih lanjut, Glatter menjelaskan jika seseorang sedang ketakutan dan adrenalin dalam jumlah banyak sampai ke jantungnya, maka akan mnyebabkan aritmia yang disebut ventricular fibrillation, kontraksi otot yang tidak terkoordinasi sehingga membuat jantung seperti bergetar dan bukan berdetak seperti seharusnya.

Keadaan ini berujung pada menurunnya tekanan darah, dan karena otak tidak mendapatkan cukup darah, maka yang terjadi selanjutnya adalah kehilangan kesadaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau