Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumber Karbohidrat Program Makan Bergizi Bisa Beragam, Tak Harus Nasi

Kompas.com - 08/11/2024, 16:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Sumber karbohidrat dalam menu Program Makan Bergizi Gratis untuk siswa sekolah tidak harus selalu nasi.

Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Dr. dr. Rini Sekartini Sp. A(K), guru besar di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dalam acara Media Scientific Workshop Seanuts II bersama Frisian Flag di Jakarta, Jumat (8/11/2024).

"Bisa diganti, boleh roti, boleh mie, boleh kentang, ubi...," ujar Prof. Rini, seperti ditulis Antara.

Dia menambahkan bahwa karbohidrat pengganti nasi tetap dapat memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang untuk anak-anak.

Baca juga: Banyuwangi Bidik Zero Stunting 2030 Lewat Program Tanggap Stunting

Alternatif Sumber Karbohidrat dalam Menu Makan Gratis

Prof. Rini menjelaskan bahwa dalam Program Makan Bergizi Gratis, pilihan makanan dengan kandungan karbohidrat setara nasi dapat digunakan untuk sarapan atau makan siang siswa.

Takaran dan porsi karbohidrat dalam menu, katanya, harus disesuaikan dengan rata-rata berat badan serta kebutuhan kalori harian anak.

Sebagai contoh, anak yang membutuhkan sekitar 1.500 kalori sehari, sebaiknya mendapatkan sekitar 400 kalori dari karbohidrat dan protein dalam satu kali makan, dengan tambahan kalori dari kudapan.

Lebih lanjut, Prof. Rini mengingatkan agar tidak mencampurkan dua jenis sumber karbohidrat dalam satu porsi makanan.

"Jadi cukup satu. Kalau protein boleh lebih dari satu sumber, misalnya telur dan ayam itu boleh," jelasnya.

Jika ada penambahan sumber karbohidrat lain, seperti ubi atau kentang, Prof. Rini menekankan pentingnya menakar jumlahnya dengan tepat.

"Jumlahnya harus ditimbang, biasanya makan berapa sendok nasi itu berapa gram, berapa kalori," tuturnya.

Menurutnya, mengganti nasi dengan sumber karbohidrat lain juga dapat menjadi cara untuk melatih anak mengenal berbagai jenis makanan, sekaligus memperkenalkan kebiasaan makan yang sehat.

Selain itu, pemenuhan asupan protein juga sangat penting, terutama dalam penyediaan susu.

Anak usia dua tahun hingga remaja, katanya, sebaiknya mengonsumsi susu setidaknya 500 cc per hari.

Lebih lanjut, Prof. Rini mengingatkan pentingnya memastikan gizi yang tepat bagi anak-anak, untuk menghindari masalah kesehatan di kemudian hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau