Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Gelombang Suara Mengencangkan Kulit Tanpa Operasi

Kompas.com - 08/11/2024, 07:45 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Teknologi ultrasound atau gelombang suara yang sudah lama dipakai dalam dunia kedokteran, saat ini menjadi bintang baru dalam dunia kecantikan. Ketahui seperti apa cara kerjanya.

Ultrasound atau ultrasonografi (USG) dalam dunia kesehatan terutama dipakai untuk pemantauan janin, fisioterapi, hingga menghilangkan varises.

Saat ini gelombang suara berintesitas tinggi juga dipakai untuk peremajaan kulit. Tanpa tindakan bedah, seseorang bisa mendapatkan kulit lebih kencang, menyamarkan kerutan dan bekas jerawat, hingga mengatasi kulit yang mulai kendur pasca pelangsingan.

Dijelaskan oleh dokter dermatologis Michael Gold, perawatan antipenuaan menggunakan teknologi ultrasound yang saat ini menjadi bintang di dunia kecantikan adalah Sofwave.

"Sofwave adalah opsi untuk pasien yang tidak mau melakukan prosedur operasi pengencangan kulit atau facelift," papar dr.Gold dalam temu media di Jakarta (5/11/2024).

Perawatan ini  memanfaatkan gelombang ultrasound frekuensi tinggi untuk merangsang kolagen di lapisan dermis tengah kulit, tanpa merusak lapisan atas (epidermis).

Baca juga: Pahami Cara Kerja Kolagen dan Sumber Makanan yang Bikin Kulit Awet Muda

Dokter dermatologi Michael Gold berpose dengan mesin Sofwave.KOMPAS.com/Lusia Kus Anna Dokter dermatologi Michael Gold berpose dengan mesin Sofwave.
"Gelombang ini mencapai lapisan dermis di kedalaman sekitar 1.5 mm, yang merupakan tempat kolagen terbentuk dan beregenerasi. Saat gelombang panas dipaparkan akan memicu respons penyembuhan alami tubuh di area tersebut, merangsang produksi kolagen dan elastin," katanya.

Teknologi ultrasound intensitas tinggi yang terfokus bukanlah hal baru. Teknologi ini telah ada di dunia estetika selama lebih dari satu dekade, dimulai dengan HIFU, lalu Ulthera. Namun, teknologinya telah mengalami peningkatan sejak saat itu.

Menurut dr.Gold, keunggulan Sofwave dibanding teknologi sebelumnya adalah fokus hanya ke titik yang diperlukan.

"Berbeda dengan HIFU yang masuk ke titik lebih dalam dan menembak ke semua lapisan. Sedangkan Ultherapy juga terlalu dalam," kata pendiri klinik kecantikan Gold Skin Center di Nashville, Tenesse, Amerika Serikat ini.

Sofwave menargetkan jaringan di kedalaman 1.5 milimeter, sedangkan Ultherapy hingga 4.5 milimeter.

Baca juga: Penuaan Cepat Terjadi di Usia 40 dan 60 Tahun

Ditambahkan oleh dr.Rendy Laksditalia Nugroho Sp.DVE, paparan ultrasound yang terlalu dalam beresiko mengenai bagian lipid atau lemak.

"Sebenarnya kalau untuk merangsang kolagen tidak perlu sadalam itu titiknya, karena takutnya lipidnya berkurang padahal lemak penting untuk struktur wajah biar tidak kempot," kata dr.Rendy dalam acara yang sama.

Sofwave sendiri sudah mendapatkan persetujuan FDA (Food and Drug Administration) untuk 7 indikasi, meliputi menghilangkan kerutan, garis halus di wajah, mengangkat alis, menghilangkan bekas jerawat, mengencangkan kendur di bagian lengan, mengencangkan otot, dan juga menghilangkan selulit.

Hal ini menjadikannya sebagai salah satu opsi terpercaya di antara prosedur anti-aging non-invasif lainnya yang sekarang ada di pasaran.

Dr.Gold mengklaim perawatan sofwave lebih minim nyeri dan juga tidak memiliki waktu pemulihan (downtime) yang biasanya membuat kulit memerah.

"Insiden terjadinya inflamasi pasca-tindakan yang membuat hiperpigmentasi juga rendah," ujarnya.

Dia merekomendasikan perawatan ini mulai dari usia 30-an ketika produksi kolagen mulai menurun.

Di Indonesia pengencangan kulit dengan Sofwave telah tersedia di klinik kecantikan premium.

Baca juga: 5 Tanda-tanda Penuaan Dini yang Sering Tidak Disadari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau