Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/11/2015, 12:37 WIB
Dian Maharani

Penulis

KOMPAS.com – Asap dinilai sebagai musuh terbesar bagi pasien yang memiliki riwayat sakit jantung. Tak hanya asap rokok, menurut penelitian American Heart Association Scientific Sessions, asap yang menyebabkan polusi udara bisa meningkatkan risiko serangan jantung STEMI (ST Segment Elevation Myocardial Infarction).

Peneliti melihat hubungan yang signifikan antara kualitas udara yang buruk dengan serangan jantung STEMI setelah menganalisis lebih dari 16.00 kasus serangan jantung di Salt Lake City, Utah tahun 1993-2014. Serangan jantung STEMI merupakan serangan yang cukup parah karena terjadi sumbatan total pada arteri dan bisa menyebabkan otot jantung mati karena kekurangan oksigen.

"Penelitian kami menunjukkan, orang-orang yang terpapar kualitas udara yang buruk selama berhari-hari, yaitu tingkat tinggi PM 2.5, memiliki risiko serangan jantung STEMI lebih tinggi,” ujar peneliti, dokter Kent Meredith.

PM 2.5 adalah partikel halus berukuran lebih kecil dari 2,5 milimeter. Partikel ini bisa dihasilkan dari asap kendaraan bermotor dan jelaga yang menyebabkan polusi udara.

Penelitian juga menunjukkan, serangan jantung STEMI ternyata lebih banyak terjadi pada orang-orang yang tinggal di lingkungan dengan polusi udara tinggi atau 15 persen lebih berisiko dibanding yang tidak terpapar. Namun, penelitian ini hanya melihat hubungan dengan pasien yang menderita penyakit jantung koroner.

Peneliti menyarankan orang dengan penyakit jantung koroner untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan dengan polusi udara tingi, berolahraga dalam ruangan, dan mengurangi kegiatan yang membuat stres. Mereka yang memiliki penyakit jantung juga harus berhenti merokok dan menjauhi paparan asap rokok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com